Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Clarissa Telat "Ngantor" karena Gangguan LRT Jabodebek

Kompas.com - 04/09/2023, 11:20 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Clarissa (23) tak pernah menyangka kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) yang ditumpanginya akan mengalami gangguan. 

Saat itu, Rabu (30/8/2023), adalah hari ketiga setelah LRT Jabodebek resmi beroperasi. 

Clarissa pun memutuskan menjajal LRT Jabodebek sebagai sarana untuk berangkat kerja.

Ia naik LRT dari Stasiun Jatimulya, Bekasi, dengan tujuan Stasiun Cikoko.

"Waktu itu aku datang jam 06.55 dan itu sudah ramai. Menurut petugas sih, LRT mengalami keterlambatan jadi baru datang jam 7.06 WIB," cerita Clarissa kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Diturunkan di Stasiun Cikunir

Menurut Clarissa, kereta pagi itu baru sampai di Stasiun Jatimulya pukul 07.10.

Clarissa lalu masih harus menunggu sekitar lima menit sebelum kereta berangkat.

"Baru jalan itu jam 07.15-an. Di jalan pun keretanya berhenti lama di setiap stasiun. Saya enggak tau persis ada masalah apa sama keretanya waktu itu," katanya.

Di setiap stasiun itu, kata Clarissa, pintu kereta selalu terbuka dan tertutup beberapa kali. Kereta pun tertahan sampai beberapa menit.

"Yang paling parah di Cikunir 2. Pas berhenti di sana saya enggak ngitungin sih berapa lama berhentinya, tapi yang saya rasa mungkin ada sekitar 20-menitan," ujarnya.

Baca juga: Sepekan LRT Jabodebek Beroperasi, Ini Hal yang Harus Dibenahi Menurut Penumpang

Saat itu, Clarissa terkejut karena tiba-tiba petugas memberikan informasi kalau penumpang diminta keluar dari rangkaian kereta tersebut.

Semua penumpang diminta untuk berpindah ke rangkaian kereta yang akan tiba selanjutnya. Sebab, kereta yang bermasalah itu dinyatakan tidak bisa lagi beroperasi mengangkut penumpang.

"Saya liat jam ternyata udah jam 07.40-an Pas semua penumpang sudah keluar, keretanya masih coba buka tutup pintu, akhirnya kelar dalam beberapa menit dan kereta yang gangguan itu jalan," ujarnya.

Baca juga: Naik LRT di Akhir Pekan, Penumpang Tetap Nyaman meski Berdesakan

Akibat gangguan tersebut, waktu tempuh Clarissa dari Stasiun Jatimulya ke Stasiun Cikoko akhirnya menjadi 1 jam 25 menit, atau dari pukul 07.15 sampai 08.40 WIB.

Setelah tiba di Stasiun Cikoko, Clarissa pun masih harus berpindah moda transportasi

Ia menggunakan kereta commuterline (KRL) menuju kantornya dekat Stasiun Gondangdia.

Clarissa pun baru sampai kantor pada pukul 09.10 WIB.

"Untungnya saya telat (ke kantor) cuma 10 menit. Saya rasa pasti banyak penumpang yang telat ke kantor," imbuhnya.

Clarissa berharap ke depannya pelayanan LRT bisa diperbaiki agar para penumpang juga merasa nyaman dan semakin banyak yang tertarik menggunakan transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com