JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) memeriksa semua kondisi bangunan rumah susun (rusun) yang ada di Ibu Kota.
Permintaan itu disampaikan buntut atap beton Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, ambruk pada Rabu (30/8/2023) malam.
"Jadi bukan hanya Marunda, tapi ada beberapa Rusun yang perlu diawasi dan segera dilakukan revitalisasi," ujar Judistira kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Klaim Sosialisasikan Kondisi Blok C Rusunawa Marunda Tak Layak Huni sejak 2022
Judistira mengatakan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI juga harus mendata bangunan rusun yang tidak layak huni dan perlu direvitalisasi.
Tujuannya agar kejadian bangunan ambruk tidak terulang.
Sebab, kata Judistira, tak menutup kemungkinan ada rusun di Jakarta yang bangunannya telah termakan usia.
"Rusun Marunda sudah cukup tua, ini bangunan tahun 2006. Kami prihatin atas robohnya atap Rusun Marunda. Kami dari DPRD DKI akan memastikan proses relokasi ini berjalan baik sesuai kebutuhan dari Warga Rusun Marunda," kata anggota Fraksi Golkar tersebut.
Baca juga: Mirisnya Penghuni Rusunawa Marunda yang Dibiarkan Tinggal di Tempat Tak Layak Huni Setahun Terakhir
Sebagai informasi, atap Rusunawa Marunda Blok C5 dilaporkan runtuh pada Rabu pekan lalu.
Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
"Jadi, tanggal 30 Agustus kemarin, kan atapnya beton ya, jatuh dari atas. Atapnya jeblos ke bawah," kata Maulana saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (3/9/2023).
Tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.