JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeklaim sudah menyosialisasikan kondisi Blok C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, yang tidak layak huni dan relokasi warga sejak 2022.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menjelaskan, kelaikan bangunan itu diketahui berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Berdasarkan hasil penelitian itu, BRIN juga merekomendasikan agar bangunan Blok C Rusunawa Marunda direvitalisasi.
"Sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan Cluster C pada Rusun Marunda sudah tidak layak secara struktur bangunan, sebagaimana hasil inspeksi bangunan yang dilakukan BRIN," jelas Retno dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Rusunawa Marunda yang Atapnya Ambruk Sudah Dinyatakan BRIN Tak Layak Huni Sejak 2022
Namun, kata Retno, relokasi penghuni Blok C Rusunawa Marunda pada 2022 tertunda karena pandemi Covid-19.
Relokasi baru terlaksana setelah atap bangunan Blok C Rusunawa Marunda ambruk pada Rabu (30/8/2023). Sehari kemudian, sosialisasi mengenai relokasi dilanjutkan.
"Warga dengan kooperatif bersedia untuk direlokasi atas alasan keselamatan," kata Retno.
Berdasarkan data milik Dinas PRKP, terdapat 451 keluarga penghuni Blok C1-C5 Rusunawa Marunda yang direlokasi.
Baca juga: Mirisnya Penghuni Rusunawa Marunda yang Dibiarkan Tinggal di Tempat Tak Layak Huni Setahun Terakhir
Dari 451 keluarga, sebanyak 349 keluarga di antaranya sudah mengambil undian untuk menentukan unit hunian yang bakal ditempati di Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
"Selebihnya 102 KK akan mengikuti proses untuk mendapatkan unit pada hari berikutnya," tutur Retno.
Sebagai informasi, atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 dilaporkan runtuh pada Rabu pekan lalu.
Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
"Jadi, tanggal 30 Agustus kemarin, kan atapnya beton ya, jatuh dari atas. Atapnya jeblos ke bawah," kata Maulana saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/9/2023).
Tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.