Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Culture Shock” Perantau di Jakarta, Pernah Panik karena Tak Punya Kartu "E-Money"

Kompas.com - 07/09/2023, 15:42 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah empat tahun menjejakkan kaki di Ibu Kota, wanita asal Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Rahel Rahayu Pratiwi (28) masih merasakan culture shock dalam kesehariannya sebagai perantau.

Wanita yang bekerja sebagai analis kesehatan itu heran sekaligus terkagum dengan sistem transportasi di Jakarta yang pembayarannya cashless atau non-tunai.

“Temanku pernah bilang, 'kalau seandainya lo enggak punya e-money, enggak bisa hidup di Jakarta (soalnya) naik transportasi umum’,” kata Rahel saat diwawancarai Kompas.com di kawasan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Hakim Minta Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang: Bantu Biayai Restitusi Rp 25 Milyar

Panik tak punya e-money

Saat awal tinggal di Jakarta, Rahel pernah diajak temannya jalan-jalan naik bus transjakarta.

Ia tak tahu setiap penumpang harus punya e-money untuk pembayaran.

Dia panik saat temannya menanyakan kartu uang digital itu sebab ia tak memilikinya.

“Panik, lah. Aku enggak tahu apa-apa (soal e-money),” celetuk dia.

Untungnya kartu e-money cukup mudah didapatkan. Temannya membawa Rahel untuk membelinya ke minimarket terdekat.

“Temanku enggak beri tahu harus pakai e-money, jadi kami beli di minimarket,” sambung Rahel.

Baca juga: Peran Tiga Bang Jago Pembunuh Pria di Koja, Ada yang Memukul dan Menusuk dengan Badik

Masih harus adaptasi

Hingga saat ini, Rahel terkadang masih kesulitan beradaptasi dengan sistem pembayaran di Jakarta yang serba digital.

Menurut dia, tinggal di Jakarta membutuhkan modal yang besar.

Salah satunya tuntutan tidak langsung untuk memiliki ponsel berfitur near field communication atau NFC.

Fungsi NFC salah satunya untuk membaca dan mengisi ulang saldo kartu e-money.

“Tinggal di Jakarta menuntut kita untuk punya ponsel yang ber-NFC. Kayak, kadang kalau seandainya ponsel rusak, biaya untuk ponsel ber-NFC kan pasti lebih mahal ketimbang ponsel yang biasa-biasa,” tutur dia.

Baca juga: Ibu dan Anak di Cinere Diduga Tewas Sejak Lama, Jasadnya Tinggal Tulang

Sebagai anak rumahan, Rahel cenderung lebih banyak memegang uang tunai.

Namun, kini kebiasannya harus berubah sejak tinggal di Jakarta.

“Kadang masih syok aja, kita belanja kayak gitu, ke mana-mana harus tap-tap. Apa-apa harus punya mobile banking dan serba digital,” lanjut Rahel.

Bagi mereka yang baru merantau ke Jakarta, Rahel berpesan agar jangan lupa memiliki kartu e-money.

“Pastiin kartu e-money-nya ada saldo!” seru dia sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com