Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Heru Hadapi Kualitas Udara yang Tak Kunjung Membaik: Genjot Pemasangan "Water Mist" dan Perpanjang WFH

Kompas.com - 11/09/2023, 09:02 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta tak kunjung membaik hingga hari ini. Padahal, sejumlah langkah sudah dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.

Misalnya saja, aparatur sipil negara (ASN) dari lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menerapkan aturan kerja dari rumah atau work from home (WFH) sejak Agustus lalu.

Selain itu, Pemprov DKI juga sudah mendorong perusahaan swasta untuk memasang water mist generator untuk menyemprotkan air dari atap gedung tinggi demi menekan polusi udara.

Baca juga: Heru Budi Targetkan Seluruh Gedung Pemda DKI Terpasang Water Mist 11 September 2023

Namun, hingga Senin (11/9/2023) kualitas udara Jakarta masih tak sehat. Berdasarkan laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 08.00 WIB tercatat di angka 161.

Artinya, kualitas udara pagi ini tidak sehat. Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 75 mikrogram per meter kubik atau 12,1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Baca juga: Atasi Polusi, Heru Budi Pertimbangkan ASN Pemprov DKI WFH Sampai Musim Hujan Tiba

Pertimbangkan perpanjangan WFH

Heru mempertimbangkan penerapan WFH bagi para ASN sampai memasuki musim hujan demi mengatasi masalah polusi udara di wilayah DKI Jakarta

Heru berharap dengan adanya perpanjangan penerapan WFH ini bisa mengurangi mobilitas ASN yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau sudah menjelang musim hujan kita mungkin sampai dengan September," ujar Heru Budi, Minggu (10/9/2023).

Meski begitu, Heru Budi menegaskan bahwa akan terlebih dahulu mengevaluasi pelaksanaan WFH yang telah dijalankan. Adapun waktu evaluasi tersebut belum dapat dipastikan.

Baca juga: Heru Budi Sebut Perbaikan JIS Tinggal Tuntaskan Pergantian Rumput

Genjot pemasangan water mist

Heru Budi menargetkan seluruh gedung milik pemerintah daerah (pemda) telah terpasang water mist generator paling lambat 11 September 2023.

Heru mengakui, ketersediaan water mist generator untuk menyemprotkan air dari atap gedung tinggi memang masing sangat terbatas.

Sebab, tim Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) belum dapat memproduksi alat tersebut secara massal dalam jumlah besar.

Namun, Heru berharap keterbatasan ini tidak dijadikan alasan untuk menunda-nunda pemasangan water mist demi mengatasi masalah polusi udara di Jakarta.

Baca juga: Permintaan Maaf Heru Budi dan Kapolri atas Macetnya Jalanan Jakarta Saat KTT Ke-43 ASEAN

"Walaupun dari BRIN alat yang terbatas tetapi mereka bisa modifikasi seperti di Balai Kota kan sudah kami modifikasi," kata Heru.

Heru pun berharap seluruh pengelola gedung-gedung di Jakarta bersedia memasang water mist generator. Sebab, perlu kerja sama semua pihak untuk mengatasi masalah polusi di Ibu Kota.

"Targetnya sebanyak gedung tinggi di Jakarta. Saya minta semuanya harus aktif, karena kan ini untuk kita bersama," ucap dia.

(Penulis : Tria Sutrisna | Editor : Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com