Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Penyangga Jakarta Dianggap Masih Belum Ramah Difabel

Kompas.com - 13/09/2023, 06:14 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Budi Santoso (33), aparatur sipil negara (ASN) penyandang disabilitas menilai, daerah penyangga Jakarta masih belum ramah untuk kaum difabel.

Hal itu ia rasakan salah satunya untuk akses menuju Stasiun Kranji, Bekasi, Jawa Barat.

"Kalau di Stasiun Kranji atau di kota penyangga Jakarta itu menurut saya masih kurang akses (disabilitas) ya," kata Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur itu.

Baca juga: ASN Disabilitas Achmad Budi Aktif Suarakan Hak-hak Difabel di Fasilitas Publik

Budi kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan yang dia alami pada umur tujuh tahun.

Sejak kakinya diamputasi, Budi berkendara menggunakan transportasi umum usai mengayuh sepeda lipatnya.

Saat mengayuh sepeda dengan satu kaki, Budi kerap kesulitan saat mengakses Stasiun Kranji dari rumahnya.

Pasalnya, terdapat polisi tidur di dekat Stasiun Kranji yang membuat dirinya kesusahan saat bersepeda.

"Ketika masuk Stasiun Kranji ada yang menurut saya enggak ramah disabilitas karena ada polisi tidur, dan itu kesulitan saya," tutur dia.

Baca juga: Pahit Getir Masa Kecil ASN Disabilitas Achmad Budi, Kerap Diejek karena Fisiknya yang Berbeda

Budi membandingkannya dengan Stasiun Tanah Abang.

Selama mengakses sepeda dari Stasiun Tanah Abang ke Kantornya di Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), ia tak menemukan jalanan menanjak.

"Kalau di Stasiun Tanah Abang kan enggak ada. Saya naik sepeda ya lurus-lurus saja enggak ada kesulitan," terang dia.

Namun, menurut dia, fasilitas di Stasiun Kranji sudah ramah disabilitas.

Salah satunya lift yang terpasang di Stasiun Kranji. Menurut dia, hal itu sangat membantu untuk disabilitas.

"Secara umum fasilitasnya sudah akses bagi disabilitas, apalagi ada liftnya di Stasiun Kranji," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com