JAKARTA, KOMPAS.com - Kehilangan satu kaki sejak usia tujuh tahun tak membuat langkah Budi (33) terhenti menjalani hidup seperti biasa.
Pemilik nama lengkap Achmad Budi Santoso itu menduduki jabatan Perencana Muda di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan setelah lulus tes CPNS pada 2015.
Dalam program kerjanya, Budi berupaya menyuarakan hak-hak para penyandang disabilitas agar mendapat perlakuan setara di tengah masyarakat.
Baca juga: Pahit Getir Masa Kecil ASN Disabilitas Achmad Budi, Kerap Diejek karena Fisiknya yang Berbeda
"Saya diamanahi di Kemenko PMK menjadi Perencana Muda dan sesuai tupoksi, kami berkoordinasi, sinkronisasi dan pengendalian terkait program pemberdayaan disabilitas," ujar pria asal Sidoarjo itu.
Termasuk dari sisi akomodasi, aksesibilitas, hingga penunjang lainnya agar aktivitas para penyandang disabilitas tidak dibatasi.
Ia beberapa kali diundang kementerian lain untuk menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas untuk pelayanan publik.
"Supaya akses terhadap penyandang disabilitas ada toilet khusus penyandang disabilitas, harus ada monitor yang bisa memperlihatkan ketika antre itu penyandang disabilitas tuli bisa melihat (tahu) 'oh ini nomor antrean saya sebentar lagi', dan terkait akomodasi juga bagi penyandang disabilitas di pendidikan," papar Budi.
Saat ini, Budi tengah berupaya agar konsesi dan insentif bagi para penyandang disabilitas di Indonesia bisa terwujud.
Baca juga: ASN Penyandang Disabilitas: Bapak Selalu Kasih Semangat, Kalau Berpendidikan Pasti Bisa Kerja
"Juga menyuarakan supaya konsesi dan insentif terhadap penyandang disabilitas ini bisa terwujud," lanjut dia.
Dengan begitu, Budi berharap ke depan, rekan-rekannya penyandang disabilitas bisa berpartisipasi aktif dalam berbagai jenis kegiatan masyarakat pada umumnya.
"Ajaklah teman-teman penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam segala aktivitas karena teman-teman penyandang disabilitas adalah bagian dari masyarakat," ujar dia.
"Jangan menyerah, jangan sedih terlalu sedih kalau patah hati. Sudah itu hilangkan saja karena di depan pasti banyak yang mendukung kalau kita memang mau mencoba berusaha dan percaya dalam meraih cita-cita kita," pesan Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.