JAKARTA, KOMPAS.com - Sudin Gulkarmat Jakarta Timur sempat kesulitan mengakses kebakaran di Jalan Kemuning Mede, RT 006/RW 01 Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2023).
Ketua RW 01 Dwi Lestari mengatakan, hal ini disebabkan oleh jalur menuju Jalan Kemuning Mede yang dipadati pedagang.
"Damkar sempat kesulitan karena banyak pedagang berjualan di tempat yang tidak semestinya," tutur dia di lokasi, Selasa.
Baca juga: Saat Mobil Damkar Kesulitan Pulang Usai Padamkan Api di Jatinegara...
Adapun jalur menuju Jalan Kemuning Mede diakses melalui Pasar Burung Jatinegara.
Banyak pedagang yang menjajakan dagangan kandang burung. Kondisi ini sampai memakan bahu jalan, alias di luar area yang sudah ditetapkan.
Ada pula pedagang lainnya yang berjualan di sana. Imbasnya, jalur pun menyempit dan menyulitkan orang-orang untuk berlalu-lalang.
Baca juga: Saat Mobil Damkar Kesulitan Pulang Usai Padamkan Api di Jatinegara...
"Di sini kebakaran, dan memang pintu masuk menuju area ini selalu terhalang sama pedagang. Sudah selalu diimbau dan dilaporkan ke Pemprov DKI (untuk tertib dalam berdagang), tapi mereka keukeuh (berdagang sampai memakan tempat)," jelas Dwi.
"Para pembeli juga parkir sembarangan. Makanya tadi saya yang nyingkir-nyingkirin (dagangan) pedagang," imbuh dia.
Setelah jalanan amam, sejumlah mobil pemadam kebakaran medium pressure berkapasitas 4.000 liter air dan light pressure berkapasitas 2.500 liter air akhirnya bisa melintas.
Adapun kebakaran yang menimpa tiga bangunan ini disebabkan oleh seseorang yang membakar sampah sembarangan.
"Orang membakar sampah sisa dari lapak dan ditinggal pergi. Pembakaran sampah tertiup angin dan menyambar ke kantor RW," ujar Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman secara tertulis, Selasa.
Ketua RW 01 Dwi Lestari menambahkan, orang yang membakar sampah adalah karyawan lapak barang bekas itu.
Baca juga: Ada yang Bakar Sampah Sembarangan, Tiga Bangunan di Jatinegara Kebakaran
Lokasi lapak barang bekas berada di dekat Kantor RW 01, yakni dekat sebuah bengkel. Sementara itu, lokasi pembakaran sampah berada di belakang kantor tersebut.
Jenis sampah yang dibakar adalah styrofoam. Inilah mengapa api mudah membesar ketika terkena angin.
"Ada orang nabun sampah styrofoam sekitar sebelum ashar, jam 14.30-an WIB, di belakang bengkel. Makanya yang kebakar duluan bengkel, lalu merembet ke kantor RW," terang dia di lokasi.
Baca juga: Kebakaran Gara-gara Bakar Sampah di Jatinegara, Lokasi Kejadian Dikerumuni Warga yang Penasaran
"Saya sudah sering imbau agar enggak bakar sampah sembarangan, tapi mereka tetap cuek. Sekarang kan bakar sampah sembarangan juga ada dendanya, tapi tetap cuek," sambung Dwi.
Akibatnya, pembakaran sampah kali ini menyebabkan tiga bangunan terbakar. Total kerugian dari peristiwa ini mencapai ratusan juta rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.