JAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak kebakaran, Muhidin (77), duduk termenung dengan sebungkus nasi padang di pangkuannya, Selasa (12/9/2023).
Siang itu, Kompas.com sedang memantau kondisi pemukiman padat penduduk yang terbakar pada Agustus lalu itu.
Lokasi tepatnya di Jalan Kebon Jahe, Gang Ober, RT 004/RW 08, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Pria lanjut usia itu lalu memanggil agar Kompas.com mendekat dan berteduh di rumahnya yang hanya beratapkan terpal.
“Ke sini saja, di situ panas,” kata Muhidin dengan senyum ramah.
Baca juga: Beratapkan Terpal, Korban Kebakaran Gambir Masih Menetap di Sisa Puing Rumah
Dengan hati-hati, Kompas.com berjalan di atas reruntuhan bangunan menuju lahan rumah milik Muhidin.
Tak seperti rumah yang memiliki empat sisi tembok dan tertutup, salah satu bagian temboknya sudah roboh dan terbuka ke arah gang.
Sementara itu, salah satu sisi tembok di dalam rumahnya hangus terbakar.
Catnya sudah tak kentara. Warna temboknya belang antara cat yang gosong dan terkelupas.
Di lantai, ada berbagai perabot mulai dari panci, ember, beberapa galon plastik, dan dua kaleng kerupuk.
Sebuah rak besi di depan pintu penuh akan barang-barang yang dibungkus rapi dengan kantong plastik.
Di sudut lain ruangan, terpasang dua buah tenda. Salah satu ukurannya lebih besar.
Di dalamnya ada matras bertuliskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berwarna oranye dan dua buah bantal berukuran persegi, serta beberapa botol plastik.
Baca juga: Tim Puslabfor Bareskrim Olah TKP Kebakaran Permukiman Padat di Gambir
Saat ditemui, Muhidin sedang duduk di sebuah kursi rendah berbahan plastik di samping tenda.
Di belakangnya, ada hamparan kardus bekas air mineral yang telah dipaku menutupi jendela.