Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muhidin Korban Kebakaran Gambir, Tinggal Sendirian di Rumah Beratap Terpal

Kompas.com - 13/09/2023, 12:15 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak kebakaran, Muhidin (77), duduk termenung dengan sebungkus nasi padang di pangkuannya, Selasa (12/9/2023).

Siang itu, Kompas.com sedang memantau kondisi pemukiman padat penduduk yang terbakar pada Agustus lalu itu. 

Lokasi tepatnya di Jalan Kebon Jahe, Gang Ober, RT 004/RW 08, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Pria lanjut usia itu lalu memanggil agar Kompas.com mendekat dan berteduh di rumahnya yang hanya beratapkan terpal.

“Ke sini saja, di situ panas,” kata Muhidin dengan senyum ramah.

Baca juga: Beratapkan Terpal, Korban Kebakaran Gambir Masih Menetap di Sisa Puing Rumah

Dengan hati-hati, Kompas.com berjalan di atas reruntuhan bangunan menuju lahan rumah milik Muhidin.

Tak seperti rumah yang memiliki empat sisi tembok dan tertutup, salah satu bagian temboknya sudah roboh dan terbuka ke arah gang.

Sementara itu, salah satu sisi tembok di dalam rumahnya hangus terbakar.

Catnya sudah tak kentara. Warna temboknya belang antara cat yang gosong dan terkelupas.

Di lantai, ada berbagai perabot mulai dari panci, ember, beberapa galon plastik, dan dua kaleng kerupuk.

Sebuah rak besi di depan pintu penuh akan barang-barang yang dibungkus rapi dengan kantong plastik.

Di sudut lain ruangan, terpasang dua buah tenda. Salah satu ukurannya lebih besar.

Di dalamnya ada matras bertuliskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berwarna oranye dan dua buah bantal berukuran persegi, serta beberapa botol plastik.

Baca juga: Tim Puslabfor Bareskrim Olah TKP Kebakaran Permukiman Padat di Gambir

Saat ditemui, Muhidin sedang duduk di sebuah kursi rendah berbahan plastik di samping tenda.

Di belakangnya, ada hamparan kardus bekas air mineral yang telah dipaku menutupi jendela.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com