JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah korban kebakaran masih menetap di sisa puing rumah mereka, di Jalan Kebon Jahe, Gang Ober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Beratapkan terpal, mereka berupaya berlindung dari sengatan matahari dan angin malam di sana, usai tak lagi bisa mengungsi di halaman Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Pantauan Kompas.com, Selasa (12/9/2023), kondisi rumah-rumah yang terdampak kebakaran cukup memprihatinkan.
Tak banyak orang yang lalu-lalang di sana, tapi ada sejumlah ibu sedang duduk-duduk di lahan rumah yang sebagian temboknya sudah hancur.
Baca juga: Lansia Tewas dalam Kebakaran di Gambir akibat Terjebak di Kamar Lantai 2
Di sisi lain, sejumlah pemuda duduk menyandar ke tembok. Mereka tampak merenung dengan tatapan kosong.
“Kalau siang begini sepi pada pergi. Nanti kalau malam, pada tidur di sini,” kata salah satu warga bernama Nia (36).
“Ya begini kondisinya, pakai terpal saja,” lanjut dia.
Ada berbagai alasan mengapa sejumlah warga masih memilih untuk menetap meski lingkungan rumah mereka tak lagi layak tinggal.
Salah satunya adalah kesulitan ekonomi.
Baca juga: Selidiki Penyebab Kebakaran Gambir, Puslabfor Ambil Sampel Arang dan Kabel di TKP
“Pengin bisa bangun (renovasi rumah) saja. Bangun sedikit. Beli kayu, anak saya bisa belikan. Yang penting kasih dananya, soalnya kalau sendiri enggak mungkin,” kata Muhidin (77), seorang korban kebakaran.
Untuk diketahui, si jago merah berkobar hebat di permukiman yang terletak persis di depan Gedung Pemkot Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2023) malam.
Sebanyak empat RT hangus terbakar, yakni RT 002, 003, 004, dan 005 di RW 08 Kelurahan Petojo Selatan.
Sekitar 600 jiwa di empat RT itu terdampak kebakaran dan dua orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.