JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan mengolah kotoran hewan menjadi tenaga listrik menggunakan mesin biodigester.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Endah Rumiyati mengatakan, mesin ini bisa mengelola dua ton sampah per hari yang terdiri dari kotoran hewan dan sampah organik lainnya.
Dua ton sampah ini merupakan sisa dari sampah yang belum bisa dikelola sebelumnya oleh Taman Margasatwa Ragunan.
Baca juga: Crowded di Perempatan Ragunan Siang Ini, Tidak Ada Polisi yang Mengurai
"Kita per hari bisa menghasilkan sembilan meter kubik sampah. Kalau sampah organik bisa sampai tujuh meter kubik. Sisanya sampah yang tidak bisa kita kelola," kata Endah saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Selasa (19/9/2023).
Untuk pengolahan sampah plastik, pengelola memiliki bank sampah. Untuk pengolahan ini, mereka bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Sementara untuk kotoran hewan, diolah melalui waste to energy (WTE).
Nantinya, dari dua ton sampah tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 234 kWh.
Listrik yang dihasilkan mesin pengelola sampah tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik di ruang Learning Center dan mesin biodigister, yang menjadi bagian program bertajuk Waste to Energy.
Baca juga: Pemilik Alat Crypto Mining Jadi Tersangka Kasus Pencurian Listrik di Depok
"Adanya Waste to Energy kami menyambut baik, makanya kami membuat Learning Center. Nanti terkait sumber listriknya, akan kami pakai dari WTE ini," ujar Endah.
"Jadi biogas yang dikonversi menjadi energi listrik akan kami pakai di Learning Center ke depan, ini belum jadi 100 persen," tutur dia.
Sedangkan untuk ampas dari pengelolaan sampah mesin biodigester ini, ialah berupa pupuk cair dan padat yang bisa digunakan untuk kompos tanaman.
"Mesin Biodigester juga bisa memproduksi pupuk padat dan pupuk cair organik untuk pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh Unit Pengelola dan juga pengunjung Taman Margasatwa Ragunan," terang Endah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.