Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaannya Kerap Tak Disukai Orang, Juru Parkir: Ambil Positifnya Saja

Kompas.com - 19/09/2023, 16:45 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kiman (42), seorang juru parkir tidak masalah jika dirinya kerap dibenci oleh masyarakat karena pekerjaannya.

Kiman tahu, kebencian itu timbul karena masyarakat menilai juru parkir hanya sekadar duduk, menunggu sebentar, lalu mendapat uang, tetapi tidak benar-benar sepenuh hati menjaga kendaraan yang dititipkan.

Namun, ia memilih untuk tidak ambil pusing soal hal tersebut.

Baca juga: 2 Jukir Pengeroyok Pengunjung Minimarket Ditangkap, Satu Pelaku Lain Masih Buron

"Tahu (dibenci orang). Ambil positifnya saja saya mah. Enggak ada masalah, tanggung jawab saja," kata Kiman saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Ki Mangunsangkoro, Bekasi Timur, Selasa (19/9/2023).

Kiman memaklumi warga merasa kesal karena tidak memahami bagaimana pekerjaan sebagai juru parkir.

Bagi Kiman, ada tanggung jawab besar yang dilakukan sebagai tukang parkir.

Salah satunya, jika kendaraan pelanggan hilang, maka orang pertama yang akan dicari adalah jukir.

"Misalnya, amit-amit ada yang hilang, kan saya juga pasti yang dicari. Saya yang ditanyain soal itu. Enggak cuma duduk-duduk pokoknya," tutur Kiman.

Baca juga: Imbas Pengeroyokan Pengunjung Minimarket di Bintaro, Polisi Mendata Jukir dan Kantong Parkir

Senada dengan Kiman, juru parkir lain yakni Farel (17) juga tak ambil pusing jika pekerjaan sebagai jukir dibenci banyak orang.

Sebab, menurut Farel, ia ikhlas jika memang tidak diberi uang parkir oleh pelanggan.

"Ya diam saja (kalau tidak dikasih). Biasa saja, enggak protes atau apa. Kalau dikasih mah syukur, kalau enggak ya enggak masalah juga," jelas Farel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com