JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan berinisial MGP, salah satu pemeran film dewasa buatan rumah produksi di Jakarta Selatan mengaku kerap dapat teror dari pihak produksi, untuk memainkan film tersebut.
MGP menceritakan, awalnya salah satu pihak rumah produksi mengontaknya melalui DM Instagram.
Ia mengaku tak mau menjadi pemeran dari film dewasa itu.
Atas penolakan darinya, pihak rumah produksi itu memaksa bahkan meneror MGP agar ia main di film tersebut.
"Dia lebih ke teror, karena telepon terus-terusan enggak berhenti dengan nomor yang berbeda," ujar MGP usai pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/9/2023).
"Dia sampai chat pakai 5 nomor berbeda," tambah dia.
MGP mengatakan, pelaku mengiminginya untuk main di salah satu program kanal YouTube milik rumah produksi itu.
Usai mengetahui dirinya memainkan film dewasa, MGP tidak mau memainkan adegan yang vulgar.
"Tadinya cuma dibilang mau bikin konten YouTube saja," papar dia.
"Setelah tahu (untuk film dewasa) dan dari beberapa teman yang meranin pun, aku enggak mau yang adegannya terlalu vulgar," lanjut MGP.
Baca juga: Polisi: 12 Pemeran Film Dewasa Diperiksa sebagai Saksi
MGP diketahui hanya memainkan satu episode dari film tersebut.
Ia mengaku jera usai membintangi salah satu film dewasa itu dan tak ingin melanjutkan ke film lain meskipun ada tawaran dari pihak produksi.
"Kebetulan aku enggak ada adegan bersetubuh, hanya teknik kamera," ujar MGP.
Diketahui, Jajaran Polda Metro Jaya menggerebek rumah produksi film dewasa yang beroperasi di Jakarta Selatan.
Penggerebekan ini dilakukan pada 17 Juli 2023, dengan laporan polisi model A nomor LP/A/54/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.