Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Krisis Air Bersih di Jakarta: Bagaimana Solusinya?

Kompas.com - 21/09/2023, 10:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KRISIS air bersih sedang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta (Kompas, 20/9/2023). Air Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya) tidak mengalir secara maksimal ke rumah warga.

Air tanah sebagai alternatif sumber air bagi warga Jakarta juga tidak optimal, sering berwarna kuning dan terasa asin. Meski PAM Jaya rutin memberikan bantuan air bersih.

Kepala Pengawas Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota Penjaringan Jun mengatakan, musim kemarau di Jakarta berimbas berkuranganya debit air bersih PAM Jaya. Akibatnya, sejumlah wilayah di Jakarata mengalami krisis air bersih.

Jun menuturkan, salah satu penyebab air PAM Jaya tidak mengalir ialah IPA Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara, berhenti beroperasi.

IPA merupakan salah satu pemasok air bersih ke PAM Jaya. Sejak 8 September 2023, IPA berhenti berproduksi air bersih.

Selain karena musim kemarau, Kanal Banjir Barat (KBB) yang menjadi bahan baku IPA memiliki kadar garam (salinitas) tinggi dan tidak memenuhi standar kualitas kesehatan.

Terkait penyebab tingginya kadar garam, menurut Jun, pada musim kemarau kali ini, KBB tidak mendapat aliran air dari Bogor yang memang sudah mengering di tingkat dasar sejak dari Bendungan Katulampa di Kota Bogor.

Oleh karena itu, komposisi air KBB lebih banyak bersumber dari aliran air laut Muara Angke. Ia mengaku tidak tahu kapan TPA Hutan Kota Penjaringan akan menyuplai kembali air yang layak ke PAM Jaya.

Adapun kejadian serupa pernah terjadi pada 2018. Saat itu pihaknya berhenti menyuplai selama delapan bulan.

Selain Kalideras, beberapa wilayah Jakarta yang terdampak ialah Penjaringan, Pluit, Pejagalan, Kapuk, Rawa Buaya, Pegadungan, Kapuk Muara, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Tegal Alur, dan Duri Kosambi.

Banyaknya wilayah di Jabodetabek yang mengalami krisis air bersih seharusnya bisa meningkatkan kesadaran warga masyarakat atas pentingnya mencegah pemborosan air. Ketika sumur mengering atau sumber air tercemar, baru terlihat betapa berharganya setetes air.

Pemerintah perlu berupaya lebih keras lagi untuk memenuhi fasilitas air bersih perpipaan.

Perbaiki lingkungan di hulu

Pendekatan daerah aliran sungai (DAS) adalah pendekatan yang sangat tepat dalam menanggulangi banjir dan kekeringan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

DAS Ciliwiung dan 12 DAS lainnya yang bermuara di Jakarta tidak membutuhkan batas administratif atau batas kewilayahan suatu daerah karena sebagai tampungan air hujan yang jatuh pada daerah tangkapan air di atasnya pasti akan mengalir kesungai dan pada akhirnya bermuara ke laut.

Perlu perhatian pada daerah hulu, tengah, hilir dan daerah tangkapan airnya di hulu.

Untuk mengetahui suatu DAS disebut baik atau sehat, perlu dipahami parameter ilmiah para ahli yang telah diuji kesahihnya dan dituangkan dalam regulasi dan peraturan perundangan.

DAS yang dapat mengakibatkan banjir atau kekeringan apabila rasio (perbandingan) debit air maksimun pada musim hujan dan debit air minimum pada musim kemarau angkanya lebih besar 40.

Sementara itu, dalam UU no. 41/1999 tentang kehutanan pasal 18 ayat (2) yang disempurnakan melalui UU Cipta Kerja tahun 2020 bidang kehutanan menegaskan bahwa kawasan hutan yang dipertahankan untuk kecukupan luas kawasan hutan dan penutupan hutan (forest coverage) secara minimal dari luas DAS dan atau pulau dengan sebaran yang proporsional berdasarkan biogeofisik; daya dukung dan daya tampung lingkungan; karakteristik DAS; dan keragaman flora dan faunanya.

DAS hulu Ciliwung merupakan Kawasan Strategis Nasional dan sekaligus sebagai kawasan lindung. Penetapan ini tertuang dalam PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional.

Kawasan lindung (selain kawasan bergambut dan kawasan resapan air) yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya adalah kawasan hutan lindung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com