Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi di Gang Royal, Saat Warga Tak Mampu Dapat Bantuan dari Lokalisasi

Kompas.com - 22/09/2023, 08:40 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan mengeklaim kegiatan mengutip uang dari para pemilik kafe di Gang Royal memberikan dampak positif bagi warga di RW 13 Kelurahan Penjaringan.

Pasalnya, dari kegiatan pengutipan uang tersebut, Forum 13 Penjaringan membeli sembako hingga peralatan sekolah untuk warga yang tidak mampu di lingkungan tersebut.

Hal tersebut disampaikan AD dalam wawancara bersama Kompas.com, tepatnya satu hari setelah pembongkaran kafe berkedok lokalisasi di Gang Royal berlangsung pada Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Warga Penjaringan Bisa Kumpulkan Rp 15 Juta Tiap Bulan dari Pemilik Kafe Lokalisasi Gang Royal

"Ya ini ada manfaatnya buat warga juga sih. Iya (adanya praktik prostitusi di Gang Royal). Ya kalau dilihat dari sisi jeleknya sih, memang jelek ya. Tapi kita ambil sisi bagusnya juga, karena bermanfaat bagi warga," ucap AD, Kamis (21/9/2023).

Berdasarkan catatan kegiatan bagi-bagi sembako oleh Forum 13 Penjaringan yang berlangsung pada 27 Agustus 2023, terhitung ada hampir 300 warga kurang mampu menerima bantuan.

Selain bagi-bagi sembako, kegiatan lain juga kerap mereka lakukan, yakni memberikan makanan kepada anak-anak setiap Jumat, berbagi peralatan sekolah, santunan kepada warga yang tengah berduka atau jatuh sakit.

“Diambil setiap malam di warung ini, uangnya disimpan sampai uangnya memadai, kalau sudah ya dibagikan. Ini kami membagikan warga setiap bulan bisa Rp 20 juta - Rp 25 juta. Tapi itu tergantung pendapatan kita ya,” ucap AD.

Baca juga: Minta Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Warga Penjaringan: Tidak Ada Paksaan
“Jadi, uangnya benar-benar saya salurkan ke warga. Makanya Gang Royal itu ada sisi bagusnya, ada sisi buruknya. Tapi, lihat sisi baiknya saja,” pintanya.

AD memastikan bahwa Forum 13 Penjaringan tidak main-main dalam menyalurkan bantuan kepada warga RW 13.

Kepada Kompas.com, AD memperlihatkan sejumlah kartu penerima santunan yang sudah dilaminating.

Di kartu tersebut tertulis berbagai macam nama yang disebut kurang mampu secara ekonomi di lingkungan RW 13.

Bahkan, AD juga memperlihatkan sebuah kertas yang berisi data anak yatim atau piatu hingga lansia di RW 13.

Baca juga: Tiap Bulan Bagikan Sembako untuk yang Tak Mampu, Warga: 80 Persen dari Kutipan Lokalisasi Gang Royal

“Nah, kami juga punya kartu buat warga. Jadi, yang kami tuju itu sasarannya tepat, yang kami berikan itu yang benar-benar enggak mampu,” ujar dia.

Terlepas dari itu, AD memastikan bahwa kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan para pemangku wilayah seperti RT, RW, Kelurahan, atau Kecamatan.

Sementara, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com