Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejanggalan-kejanggalan Kematian Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim

Kompas.com - 03/10/2023, 06:45 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian seorang remaja berinisial CHR (16) di dalam Pos Spion, ujung landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023), mengundang tanda tanya.

Rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) masih menjadi satu-satunya jejak kematian putra dari perwira menengah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) itu.

Kejanggalan kasus ini turut disorot Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni. Menurut dia, banyak hal yang masih perlu didalami dalam kasus ini.

"Masih banyak sekali kejanggalannya, termasuk hasil otopsi yang menunjukkan adanya luka tusuk," kata Sahroni, dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Ada 2 Modus Tewasnya Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim, Pakar: Tak Lazim bagi Orang yang Ingin Bunuh Diri

Sahroni tidak menampik bahwa kasus tersebut perlahan mulai menemui titik terang. Penyidik menemukan pesan kematian di akun gim Roblox milik CHR.

Polisi juga menganalisis 18 rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan hasil otopsi, pada tubuh CHR, ditemukan luka tusuk selain luka bakar.

Sementara itu, petunjuk yang ada mengarah pada dugaan bunuh diri CHR. Penyidik mengidentifikasi CHR tiba ke pos itu sendirian dengan mengayuh sepeda sebelum jasadnya ditemukan.

TKP terbuka

Kejanggalan lainnya juga diutarakan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Menurut dia, menilai kasus ini "unik" jika dugaan bunuh diri CHR terbukti.

Baca juga: Pimpinan Komisi III DPR: Banyak Kejanggalan di Kasus Kematian Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

Pasalnya, kata dia, kematian CHR berbeda dari kasus-kasus dugaan bunuh diri sebelumnya yang pernah ada.

"Ini berlangsung di tempat terbuka. Bukan di ruang pribadi yang tidak bisa diakses umum," ujar Reza kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Pada titik itu, menurut Reza, ada kesan bahwa seandainya itu bunuh diri, pelaku seolah sengaja ingin menciptakan kegemparan.

"Adakah kemungkinan ia ingin memprotes sesuatu yang dia rasa sangat serius dan perlu diketahui masyarakat luas?" tutur Reza.

Baca juga: CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

CCTV di TKP mati

Yang menjadi perhatian lagi, ternyata kamera CCTV yang langsung menyorot persis ke tempat kejadian perkara (TKP) justru mati. Padahal, area tersebut merupakan ring satu Lanud Halim.

"Kalau CCTV dimaksud berada persis di lokasi tewasnya anak tersebut, dan memang tidak ada orang lain, maka bisa dipastikan itu peristiwa bunuh diri," ujar Reza.

Seperti diketahui, gerak-gerik CHR yang merekam empat dari 18 kamera CCTV yang berada di sekitar Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma telah teridentifikasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com