Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bahas Layanan Transportasi untuk Warga Eks Kampung Bayam di Rusun Nagrak

Kompas.com - 04/10/2023, 16:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membahas transportasi umum untuk melayani warga eks kampung bayam yang direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara.

Transportasi umum tersebut ditujukan untuk memudahkan mobilitas warga dari Rusun Nagrak ke tempat aktivitas mereka.

"Kalau itu sudah ada solusinya, sudah kita bicarakan dengan Dinas Perhubungan ya," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Pluit, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar

Menurut Ali, satu bus sekolah sudah disediakan untuk anak-anak warga eks Kampung Bayam yang masih mengenyam pendidikan.

"Terkait dengan anak sekolah udah kita siapkan buku sekolah khusus untuk mereka. Sementara masih satu unit bus karena masih butuh penyesuaian ya," kata Ali.

"Mekanisme pengoperasian untuk bus sekolahnya itu ya antar dan jemput," ucapnya lagi.

Sebelumnya, warga eks Kampung Bayam bernama Agus Riyanto (42) mengeluhkan minimnya transportasi umum di wilayah tersebut.

Menurut dia, hanya ada layanan JakLingko yang beroperasi di sekitar Rusunawa Nagrak. Jumlahnya pun masih terbatas.

Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Padahal, Agus mengatakan, anggota keluarganya dan penghuni Rusun Nagrak lainnya juga membutuhkan angkutan umum untuk mobilitas.

"Kalau naik kendaraan umum buat ke (Rusun) Nagrak itu juga lama (durasinya). Kalau pakai kendaraan pribadi, kayak motor, itu sekitar satu jam dari Kampung Bayam (JIS). Di sini (sekitar Rusun Nagrak), itu juga macet akses jalannya," tutur Agus.

Karena itu, Agus berharap transportasi umum dari dan ke Rusun Nagrak diperbanyak.

Di luar masalah itu, Agus tenang karena anaknya yang sekolah di wilayah Tanjung Priok bisa berangkat menggunakan layanan bus sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Sementara itu, untuk pulang sekolah, dua anak Agus harus dijemput karena layanan bus sekolah berhenti beroperasi pukul 17.00 WIB, sedangkan anaknya baru pulang pukul 17.30 WIB.

"Dua anak saya kan masuknya siang, pulangnya agak malam. Jadi, mereka enggak dijemput sama bus sekolah. Jadi, mereka pulang dijemput ibunya. Tapi, kalau pas berangkat, itu tetap diantar (bus sekolah)," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com