JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membahas transportasi umum untuk melayani warga eks kampung bayam yang direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
Transportasi umum tersebut ditujukan untuk memudahkan mobilitas warga dari Rusun Nagrak ke tempat aktivitas mereka.
"Kalau itu sudah ada solusinya, sudah kita bicarakan dengan Dinas Perhubungan ya," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Pluit, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar
Menurut Ali, satu bus sekolah sudah disediakan untuk anak-anak warga eks Kampung Bayam yang masih mengenyam pendidikan.
"Terkait dengan anak sekolah udah kita siapkan buku sekolah khusus untuk mereka. Sementara masih satu unit bus karena masih butuh penyesuaian ya," kata Ali.
"Mekanisme pengoperasian untuk bus sekolahnya itu ya antar dan jemput," ucapnya lagi.
Sebelumnya, warga eks Kampung Bayam bernama Agus Riyanto (42) mengeluhkan minimnya transportasi umum di wilayah tersebut.
Menurut dia, hanya ada layanan JakLingko yang beroperasi di sekitar Rusunawa Nagrak. Jumlahnya pun masih terbatas.
Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter
Padahal, Agus mengatakan, anggota keluarganya dan penghuni Rusun Nagrak lainnya juga membutuhkan angkutan umum untuk mobilitas.
"Kalau naik kendaraan umum buat ke (Rusun) Nagrak itu juga lama (durasinya). Kalau pakai kendaraan pribadi, kayak motor, itu sekitar satu jam dari Kampung Bayam (JIS). Di sini (sekitar Rusun Nagrak), itu juga macet akses jalannya," tutur Agus.
Karena itu, Agus berharap transportasi umum dari dan ke Rusun Nagrak diperbanyak.
Di luar masalah itu, Agus tenang karena anaknya yang sekolah di wilayah Tanjung Priok bisa berangkat menggunakan layanan bus sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sementara itu, untuk pulang sekolah, dua anak Agus harus dijemput karena layanan bus sekolah berhenti beroperasi pukul 17.00 WIB, sedangkan anaknya baru pulang pukul 17.30 WIB.
"Dua anak saya kan masuknya siang, pulangnya agak malam. Jadi, mereka enggak dijemput sama bus sekolah. Jadi, mereka pulang dijemput ibunya. Tapi, kalau pas berangkat, itu tetap diantar (bus sekolah)," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.