JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Saharudin Samad (42) mengatakan bahwa layanan mikrotrans JakLingko tidak masuk ka area tower satu, dua, dan tiga di Rusunawa Nagrak.
Oleh karena itu, tidak sedikit warga dari Rusunawa Marunda Cluster C, yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak, harus berjalan ratusan meter terlebih dahulu ketika hendak menggunakan layanan gratis JakLingko.
"Alhamdulillah, untuk transportasi umum, sudah lancar. Cuma, yang masih jadi kendala ini, transportasi umum khususnya KWK, itu tidak masuk ke tower kami," kata Saharudin kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).
"Yang di mana, warga kami, atau para lansia harus berjalan dulu 300 meter, baru bisa mendapatkan angkot yang ada atau JakLingko yang ada," lanjutnya.
Baca juga: Direlokasi ke Rusun Nagrak, Warga Marunda: Kami Betah, Jauh dari Kumuh
Saharudin mengungkapkan bahwa ia bersama 451 KK yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak kini bertempat tinggal di tower 1, 2, dan 3.
"Iya benar, kami di sini ada 3 tower yang pindahan dari Blok C. Tower 1, 2, dan 3. Itu pindahan dari Blok C, yang di mana kalau kami mau tunggu JakLingko itu jaraknya 300 sampai 400 meter," kata Saharudin.
Terlepas dari transportasi umum, Saharudin mengaku betah tinggal di Rusunawa Nagrak.
"Kami betah. Ya jauh dari kata kumuh, alhamdulillah," kata Saharudin.
Diberitakan sebelumnya, atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/9/2023).
Baca juga: Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, tapi Berharap Transportasi Umum Diperbanyak
Peristiwa ini terjadi karena atap tersebut tertimpa pelang bertuliskan C5, yang tiba-tiba saja jatuh.
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Lokasi kejadian langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.
Setelah insiden ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta memutuskan untuk merelokasi 451 KK yang tinggal di Rusunawa Marunda Cluster C.
Relokasi ini juga menyusul tentang adanya hasil penelitian dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 yang menyatakan bangunan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.