JAKARTA, KOMPAS.com - Saharudin (42), salah satu warga Rusunawa Marunda yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Jakarta Utara, mengaku betah tinggal di kediaman barunya.
Untuk diketahui, Saharudin bersama sejumlah warga Blok C Rusunawa Marunda direlokasi ke Rusunawa Nagrak pada September 2023.
Sebanyak 451 keluarga (KK) direlokasi setelah atap beton di Blok C5 Rusunawa Marunda ambruk pada 30 Agustus 2023.
"Kami betah, Bang, kami betah. Ya jauh dari kata kumuh, alhamdulillah," kata Saharudin kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, tapi Berharap Transportasi Umum Diperbanyak
Meski begitu, Saharudin yang juga mewakili warga lainnya ini mengeluhkan operasional mikrotrans JakLingko.
"Alhamdulillah, untuk transportasi umum sudah lancar. Cuma, yang masih jadi kendala ini, transportasi umum, khususnya KWK, itu tidak masuk ke tower kami," tutur Saharudin.
"Yang di mana, warga kami, atau para lansia harus berjalan dulu 300 meter, baru bisa mendapatkan angkot atau JakLingko yang ada," lanjut dia.
Baca juga: Cerita Warga Eks Kampung Bayam Setelah Sepekan Tinggalkan Tendanya dan Tinggal di Rusun Nagrak
Saharudin mengungkapkan, ia bersama warga Marunda yang lainnya kini bertempat tinggal di Tower 1, 2, dan 3 Rusunawa Nagrak.
"Iya benar, kami di sini ada tiga tower yang pindahan dari Blok C. Tower 1, 2, dan 3. Itu pindahan dari Blok C, yang di mana kalau kami mau tunggu JakLingko itu jaraknya 300 sampai 400 meter," kata Saharudin.
Adapun atap beton Blok C5 Rusunawa Marunda ambruk pada Rabu, 30 Agustus 2023 malam. Atap tersebut tertimpa pelang bertuliskan C5 yang tiba-tiba jatuh.
Baca juga: Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Lokasi kejadian langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.
Setelah insiden ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta memutuskan untuk merelokasi 451 KK yang tinggal di Blok C Rusunawa Marunda.
Relokasi ini juga menyusul adanya hasil penelitian dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 yang menyatakan bangunan Blok C Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.