JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Rusunawa Nagrak bernama Agus Riyanto (42) menegaskan, warga eks Kampung Bayam rela pindah dari tenda sementara di depan Jakarta International Stadium (JIS) karena sifatnya sementara.
Tujuan mereka tetap menempati Kampung Susun Bayam (KSB).
"Perpindahan itu kan sementara, kami kan tujuannya KSB ini, tetap berjalan, keputusan nanti, tujuannya KSB, bukan Nagrak. Kan kami cuma sementara relokasinya," kata Agus di Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Direlokasi ke Rusun Nagrak, Warga Marunda: Kami Betah, Jauh dari Kumuh
Selama tinggal di Rusunawa Nagrak, Agus dan warga eks Kampung Bayam yang lain tetap menantikan untuk menghuni KSB.
Namun, ia tidak mengetahui mereka bisa menghuni rusun tersebut.
"Kalau KSB belum ada titik temu, ya masih di situ (Rusunawa Nagrak). Itu yang jadi pertanyaan, warga Kampung Bayam mau sampai berapa lama di Rusunawa Nagrak," ucap Agus.
Pasalnya, dalam kesepakatan antara warga dengan Lurah Papanggo Tomi Haryono, tidak dijelaskan berapa lama mereka harus tinggal di Rusunawa Nagrak.
"Proses, jadi menunggu waktu. Contoh, tinggal di Nagrak, usaha maju, betah, nah enggak mungkin pindah. Ya sudah, di situ saja. Barangkali betah di Nagrak, enggak mungkin pindah," tutur Agus.
Baca juga: Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, tapi Berharap Transportasi Umum Diperbanyak
"Harusnya kan kita sudah janjian sama Lurah, janjian sama Nagrak, berapa tahun di situ, berapa lama," lanjut dia.
Sebagai informasi, warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) dan Lurah Papanggo Tomi Haryono menandatangani nota kesepakatan pada Selasa (26/9/2023).
Salah satu isi kesepakatan adalah warga eks Kampung Bayam yang tinggal di tenda direlokasi ke Rusunawa Nagrak dan itu hanya bersifat sementara.
Kini, tenda darurat yang berdiri di depan JIS sudah dibongkar untuk kepentingan pembangunan trotoar yang berkesinambungan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang.
Untuk diketahui, warga Kampung Bayam merupakan korban pembebasan lahan dari proyek JIS.
Baca juga: Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB
Semestinya, warga Kampung Bayam adalah penghuni KSB. Tetapi, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung ditepati karena satu dan lain hal.
Karena tidak sanggup membayar kontrakan, beberapa warga Kampung Bayam akhirnya mendirikan tenda di depan JIS sejak November 2022.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.