Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tambora Mengaku Tetap Bayar Tagihan Setiap Bulan meski Krisis Air Bersih

Kompas.com - 05/10/2023, 15:40 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Syahrul (49), warga RW 04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat mengaku tetap membayar tagihan meski air yang disuplai PAM Jaya tidak mengalir ke rumahnya.

Menurut dia, air tak selalu mengalir ke rumah-rumah di wilayah itu sejak lama.

"Bayar, walaupun mati kan ada biaya tetap kan walaupun air enggak keluar. Air enggak keluar tetap bayar setiap bulan," kata Syahrul saat ditemui di lokasi, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Krisis Air Bersih di Tambora sejak Dua Tahun Lalu, Warga: Jelas Kami Rugi

Setiap bulannya, dia berujar, warga bisa membayar tagihan air antara Rp 8.000-Rp 15.000.

Berhentinya suplai dari PAM Jaya juga membuat Syahrul terpaksa membeli air yang dijual dalam jeriken. Syahrul biasanya membeli satu gerobak dengan beberapa jeriken berisi air bersih.

"Satu gerobak harganya Rp 50.000, itu untuk kebutuhan sehari-hari. Kemarin saya beli sekali, habis itu air mengalir lagi," ucap dia.

Syahrul turut mengeluhkan air yang tak setiap saat mengalir ke rumahnya dan warga lain. Selama dua tahun terakhir, sebagian warga tak setiap hari bisa menikmati air bersih.

"Sudah lumayan lama ya krisis air. Sudah dua tahunanlah. Nanti ada air, nanti enggak," ujar Syahrul.

Baca juga: Gara-gara Krisis Air, Warga di Tambora Terpaksa Beli Air Dalam Jeriken

"Sekarang ini alhamdulillah beberapa titik sudah ada airnya, cuma beberapa masih sulit," lanjut dia.

Sepengetahuan Syahrul, krisis air bersih terjadi lantaran pipa yang mengalirkan air jebol.

Syahrul menuturkan, dalam satu RT, ada sejumlah rumah yang dialiri air, sedangkan yang lainnya tidak.

"Satu RT itu ada yang airnya keluar, ada yang enggak keluar. Walaupun rumah sebelahan, kadang-kadang satu rumah airnya keluar tetapi sebelahnya enggak," jelas Syahrul.

Ia pun berharap air kembali mengalir dan warga bisa dengan bebas menggunakannya untuk kebutuhan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com