Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UIKA Bogor Tuntut Pihak Kampus Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Seorang Dosen

Kompas.com - 05/10/2023, 18:46 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun (UIKA), Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat, Kamis (5/10/2023).

Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai upaya mencari keadilan setelah salah satu mahasiswi di kampus itu menjadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dosen.

Dalam orasinya, para mahasiswa mendesak pihak kampus untuk segera mengusut kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Agama Islam berinisial MDR.

"Kasus ini harus dikawal terus sampai tuntas. Rektorat harus terbuka dan transparan," kata salah satu mahasiswa, dalam orasinya.

Baca juga: Mahasiswanya Bunuh Junior, Dosen UI: Kami Siap Bantu Polisi sebagai Ahli

Dalam unjuk rasa tersebut, beberapa mahasiswa juga terlihat membentangkan spanduk yang isinya menuntut Rektor UIKA segera mengambil sikap menyelesaikan kasus itu.

Termasuk, meminta pihak kampus memberikan perlindungan kepada mahasiswi yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual.

"Kami minta kampus memberikan sanksi tegas," seru mahasiswa.

Pihak kampus merespons tuntutan para mahasiswa itu. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIKA Dedi Supriadi mengatakan, dosen MDR telah diberhentikan.

Baca juga: Polisi Cari Tersangka Lain dalam Kasus Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia

Dedi menyatakan yang bersangkutan saat ini sudah tidak aktif sebagai tenaga pengajar atau dosen di Kampus UIKA.

"Yang bersangkutan kami berikan sanksi berupa pengunduran diri. Jadi, sekarang sudah tidak aktif di kampus," ungkap Dedi.

"Mata kuliah dia pun sudah kami alihkan ke dosen lain. Dia tidak bisa lagi mengajar di sini. Hal ini sesuai dengan kode etik dan norma kehidupan di kampus," sambungnya.

Dedi menjelaskan, sebelumnya pihak kampus sudah memanggil dan meminta keterangan dari dosen MDR terkait kasus tersebut.

Baca juga: Saat Bos yang Ajak Karyawati “Staycation” Ternyata Rangkap Profesi sebagai Dosen Kampus Swasta…

Namun, lanjut Dedi, yang bersangkutan menyangkal telah melakukan perbuatan itu dan bersumpah atas nama Tuhan.

"Sudah kami panggil untuk dimintai keterangan. Dia bilang sumpah demi allah tidak melakukan hal itu. Tapi proses penegakan norma hukum di dalam kampus tetap kami lakukan," tuturnya.

"Pihak kampus berjanji akan melindungi korban sampai lulus kuliah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com