JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan relawan Greenpeace Indonesia masih tertahan di Polsek Metro Menteng per sore ini, Jumat (6/10/2023).
Senior Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia Asep Komarudin mengatakan, 11 relawan yang digiring ke mapolsek masih diinterogasi sampai saat ini. Mereka bahkan belum dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Masih dalam proses interogasi katanya, belum dilakukan BAP," ujar dia saat dikonfirmasi.
Oleh karena itu, Asep menyebut pihaknya tak akan tinggal diam.
Greenpeace Indonesia bakal mendesak Polsek Metro Menteng jika relawannya tak kunjung dibebaskan hingga malam nanti.
Baca juga: Gurita Raksasa di Bundaran HI Milik Greenpeace Indonesia, Cengkeram Tiga Figur Mirip Bacapres
"Tentu kami akan meminta relawan kami untuk dibebaskan (bila malam belum boleh keluar)," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Greenpeace Indonesia menggelar aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023) pagi.
Dalam aksinya, belasan relawan Greenpeace membawa alat peraga berupa 'gurita raksasa' yang ditaruh di kolam Bundaran HI.
Gurita raksasa itu digambarkan tengah mencengkram tiga manekin yang menyerupai tiga figur politikus yang hendak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Iqbal Damanik, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia mengatakan, aksi itu merupakan seruan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mewaspadai oligarki yang menyelinap di belakang para kandidat.
Baca juga: Polisi Didesak Bebaskan Aktivis Greenpeace yang Taruh Gurita Raksasa di Kolam Bundaran HI
“Kami juga mendesak para capres-cawapres memiliki komitmen yang serius dan konkret untuk berpihak kepada rakyat dan melepaskan diri dari agenda-agenda oligarki," kata Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
"Tunjukkan komitmen itu dalam dokumen visi-misi yang diserahkan ke KPU. Rakyat sudah merasakan dampak buruk dari menguatnya kekuatan ekonomi-politik oligarki di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seperti terancamnya demokrasi dan perlindungan lingkungan hidup, serta perampasan ruang hidup masyarakat adat dan kelompok rentan lainnya,” sambung dia.
Namun, aksi damai yang dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB itu tak berlangsung lama.
Sebab, para relawan Greenpeace yang menggelar aksi di Bundaran HI dibubarkan oleh beberapa petugas keamanan.
"Kami diminta untuk mengakhiri aksi yang dilakukan sekitar pukul 06.15 WIB. Relawan Greenpeace kemudian dibawa ke Polsek Menteng," ungkap Senior Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia Asep Komarudin, saat dikonfirmasi.
Asep menyebut para relawan yang turun ke jalan bersikap kooperatif terhadap para aparat.
Ia mengeklaim para relawan langsung beranjak keluar dari area kolam sambil membawa gurita raksasa.
"Kami kooperatif, langsung keluar dari kolam. Mobil towing pengangkut gurita dan gurita 'Monster Oligarki' pun ikut dibawa ke Polsek," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.