Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP di Cengkareng Tewas Usai Jatuh dari Jendela Lantai 4 Sekolah, Tergeletak di Permukiman Warga

Kompas.com - 09/10/2023, 14:46 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial D (16) ditemukan tewas tergeletak diduga terjatuh dari lantai 4 sekolah daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10/2023).

D diduga jatuh dari jendela ruang kelas yang ada di lantai 4, lalu jasadnya tergeletak di permukiman warga belakang gedung sekolah. 

Jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit setelah peristiwa terjadi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi jatuhnya D telah dipasangi garis polisi.

Sisa darah korban ditutupi kardus dan conblock seadanya. Korban terjatuh di depan rumah warga yang tepat berada di belakang sekolah.

Antara sekolah dan permukiman dibatasi tembok setinggi hingga 3 meter.

Baca juga: Pelajar SMP di Jakarta Barat Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4 Sekolah

 

Di lokasi, ramai warga dan siswa dari sekolah itu terdengar membicarakan soal jatuhnya korban D.

Sementara itu, di depan kelas lantai 4 sekolah, petugas memasang garis kepolisian.

Siswa SMP di Cengkareng, Jakarta Barat diduga terjatuh lalu tewas dari lantai 4, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10/2023). KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI Siswa SMP di Cengkareng, Jakarta Barat diduga terjatuh lalu tewas dari lantai 4, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10/2023).

 

Beberapa penyidik dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng juga masih berada di lokasi kejadian.

Salah satu petugas sekolah menyebutkan, korban terjatuh ketika proses belajar mengajar tengah dilaksanakan.

"Iya (sedang ada kegiatan belajar). Enggak ada kegaduhan, tiba-tiba ramai," ujarnya.

Kompas.com telah berupaya meminta penjelasan dari sekolah berkait kronologi korban yang diduga terjatuh.

Namun, pihak sekolah enggan memberikan keterangan soal insiden ini.

Baca juga: 3 Fakta Baru Kasus Siswi SD Bunuh Diri di Jaksel: Korban Gunakan Meja Saat Lompat dari Lantai 4

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Begitu pula kronologi jatuhnya korban D.

"Kondisi korban, dapat informasi dari rumah sakit sudah meninggal dunia. Masih kami dalami, kesimpulan bunuh diri dan yang lain," jelas Hasoloan.

Polisi kini masih melakukan pendalaman kasus ini. Total, ada tiga saksi yang diperiksa dan dibawa ke Mapolsek Cengkareng.

"Kami masih dalami, saksi-saksi masih kami kumpulkan. Masih kami ambil keterangannya," ungkap Hasoloan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com