Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Pasar Rawa Badak Sebut Beras yang Harganya Melonjak Berkualitas Rendah

Kompas.com - 11/10/2023, 18:40 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Chuyenk (28), seorang pedagang di Pasar Rawa Badak mengungkapkan bahwa beras yang harganya tengah naik drastis memiliki kualitas seperti raskin (beras untuk keluarga miskin).

Menurutnya, beras-beras yang harganya kini mencekik para pedagang di Pasar Rawa Badak tersebut sangat rendah kualitasnya.

“Iya (rata-rata yang kualitasnya rendah yang mengalami kenaikan harga), yang tadinya enggak laku, sekarang jadi laku. Ya beras yang sering dikonsumsi itu, beras raskin gitu,” ujar Chuyenk saat ditemui Kompas.com di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang di Pasar Rawa Badak: Penghasilan Minus, Malah Utang untuk Modal

Dia mengungkapkan, terjadinya kenaikan harga beras tersebut sudah berlangsung satu bulan terakhir ini.

Oleh karena itu, modal para pedagang juga semakin besar seiring dengan kenaikan harga beras.

“Tadinya itu modal cuma Rp 10.000, sekarang Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kilogram ya,” ucap Chuyenk.

Dia menambahkan, kenaikan harga beras terbilang tidak masuk akal. Pasalnya, banyak pembeli yang protes.

“Kalau misalnya naik, barang bagus, ya enggak apa-apa. Nah ini, sudah baik, barangnya jelek, sama saja bohong,” tuturnya.

Baca juga: Harga Beras Naik, tapi Barangnya Jelek”

Terlebih, isu mengenai beras plastik yang beredar di pasar-pasar menjadi momok tersendiri bagi para pedagang.

“Jadi kita jualnya bingung juga. Kita jual beras bagus dikira beras plastik. Jual beras jelek dikira enggak bermutu, tapi harga malah tinggi. Kan jadi serba salah. Pada teriak semua pedagang,” ungkapnya.

Secara terpisah, seorang pedagang beras yang lain di Pasar Rawa Badak bernama Muhammad Chusein (45) mengungkapkan bahwa kenaikan harga sudah berlangsung sejak 17 Agustus 2023.

"Sekarung naiknya bisa Rp 40.000 - Rp 50.000. Karung kecil yang itu, yang 25 kilogram. Dulu kan Rp 330.000, sekarang Rp 380.000," ujar Chusein.

Dengan keadaan yang terimpit tersebut, Chusein terpaksa harus membongkar celengan demi modal yang kian membesar.

Baca juga: Harga Beras Tinggi, Pedagang Warteg Mau Tak Mau Ikut Naikkan Harga Makanan ke Pelanggan

"Iya, dari Agustus itu sudah mulai merangkak, merangkak, merangkak. Dijual, tapi nambah modal lagi. Gitu terus. Dijual Rp 330.000, nambah lagi Rp 340.000. Gitu saja terus. Satu mobil, itu bisa tambah Rp 7 juta kita," ucap Chusein.

"Ya maksudnya kenaikan harga bisa Rp 7 juta (untuk sejumlah karung beras yang masuk di mobil bak terbuka. Yang punya celengan, pada bongkar celengan," lanjutnya.

Bukan hanya itu, terkadang Chusein juga harus berutang demi modal membeli beras.

"Ngutang malah, ngutang semua, enggak kayak dulu. Orang-orang di dalam itu sudah pada ngeluh saat berjualan. Gali lubang tutup lubang," ujar Chusein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com