Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Bangun TPA, Aiptu Agus Sediakan Uji Kesetaraan di Sekolah Dekat Lapak Pemulung

Kompas.com - 13/10/2023, 05:07 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah TPA Maju Bersama yang dibangun anggota Polsek Kembangan Aiptu Agus Riyanto, tak hanya menyediakan pendidikan nonformal bagi anak-anak.

Dia juga membantu agar warga yang putus sekolah mengikuti ujian kesetaraan sekolah di bangunan yang berlokasi di Jalan Sawah Balong, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat ini.

Kata Agus, mereka yang ingin mengikuti ujian berusia antara 14-50 tahun.

"Di sini sekolah nonformal, ada PKBM juga untuk yang kejar paket A, B, dan C. Jadi untuk anak-anak yang tidak lanjut sekolah," ujar Agus saat ditemui di lokasi, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Cerita Aiptu Agus Riyanto Bangun Sekolah di Lapak Pemulung dari Bahan Bekas dan Patungan Warga

"Jadi bisa melanjutkan sekolahnya di sini, dan itu nanti akan mendapatkan ijazah yang mungkin ke depan bisa untuk mencari pekerjaan," sambung dia.

Kini, ada sekitar 40 peserta yang tengah mengikuti ujian kesetaraan sekolah. Biasanya, mereka belajar di hari Sabtu, bergantian dengan jadwal kegiatan sekolah TPA untuk anak-anak.

Alasan bangun sekolah gratis

Agus menjelaskan, sekolah gratis dibuka khusus untuk anak-anak kurang mampu di lapak pemulung tersebut.

Menurut dia, sekolah TPA dibangun sejak 2018 agar mereka dapat mengenyam pendidikan agama.

"Awal kami buka adalah di teras-teras, bedeng-bedeng, gubuk warga. Jadi apa adanya bawahnya (lantai) juga masih tanah," ucap Agus.

Dia menyebut, bangunan sekolah TPA itu telah diperbaiki supaya laik untuk anak belajar. Dengan uang seadanya, warga sekitar membantu pembangunan sekolah.

"Karena di sini memang ada tempat dan ketika kami sudah berjalan, dari warga setempat pun membantu termasuk menyiapkan tempat," jelas Agus.

Baca juga: Secuil Kisah Polisi Bangun Sekolah TPA di Lapak Pemulung Kembangan

"Tempat yang kemudian kami bangun secara bersama-sama dari barang-barang bekas di sekitar," imbuh dia.

Agus juga mendapatkan bantuan berupa meja dan bangku bekas.

Mulanya, hanya delapan anak yang bersekolah di sana. Seiring berjalannya waktu, total ada 86 anak yang bersekolah di TPA Maju Bersama.

Beberapa relawan juga ikut mengajar anak-anak di sekolah tersebut. Agus merasa miris ketika melihat anak-anak tidak bersekolah.

Terketuk pintu hatinya untuk membangun sekolah, kala ditugaskan sebagai Bhanbinkamtibmas untuk berkomunikasi langsung ke masyarakat.

Baca juga: Duduk Perkara Karyawan Gelato Tilap Uang Rp 45 Juta Pakai QRIS Palsu, Berawal dari Penjualan Toko yang Menurun

"Timbul niat kami untuk membantu mereka, terutama anak-anak ini karena mereka adalah penerus generasi bangsa yang seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak," ungkap dia.

Agus tengah bersiap mendaftarkan TPA Maju Bersama ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta secara resmi.

"Dari pihak pemerintahan sudah meninjau ke sini dan nanti akan dibantu untuk kepentingan ke Dinas Pendidikan agar ini terdaftar Dinas Pendidikan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com