SIDOARJO, KOMPAS.com - Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberi pernyataan satire perihal keberlanjutan.
Hal ini dia sampaikan di hadapan masyarakat Sidoarjo, Jawa Timur, saat sedang jalan pagi bersama bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Anies bertanya kepada masyarakat yang hadir, yang diklaim jumlahnya mencapai 1,2 juta orang. Dia bertanya apakah harga-harga yang ada saat ini mahal atau murah?
Jika mahal, kata dia, maka lebih baik "diteruskan" saja.
"Ibu-ibu, bapak-bapak, harga-harga sekarang murah atau mahal? Murah atau mahal? Mahal atau mahal sekali? Yuk kita 'teruskan' yuk? Kita 'teruskan' yuk! Wong cuma mahal kok," ujar Anies di Jalan Pahlawan, Sidoarjo, Sabtu (15/10/2023).
Baca juga: Anies-Cak Imin Desak-desakan, 1,2 Juta Orang Diklaim Datang ke Jalan Sehat di Sidoarjo
Anies kembali bertanya apakah kondisi harga mahal perlu diteruskan atau tidak. Masyarakat pun menjawab 'tidak'.
Jika tidak ingin meneruskan kondisi harga mahal, kata Anies, maka dibutuhkan perubahan.
"Kalau kita tidak mau teruskan, apa yang kita butuhkan? Apa yang dibutuhkan? Perubahan," ucapnya.
"Sekarang saya tanya, kalau biaya pendidikan murah atau mahal? Benar mahal? Mahal atau mahal sekali? Kita 'teruskan' saja yuk. Yuk 'lanjutkan' mahalnya. Setuju? Maunya apa? Perubahan," sambung Anies.
Anies menegaskan, semua masyarakat pasti menginginkan kebutuhan pokok yang berharga murah.
Selain itu, biaya pendidikan untuk anak juga harus terjangkau.
"Perubahan itu bukan soal mengganti nama. Bukan soal menempatkan partai. Perubahan itu adalah tentang kondisi rumah tangga kita di seluruh Indonesia. Betul?" katanya.
Anies menginginkan agar negara hadir dalam membuat harga-harga menjadi terjangkau.
Menurutnya, masyarakat menjadi bangkrut jika sakit dan dirawat di rumah sakit karena saking mahal harga perawatannya.
Lalu, Anies menekankan setiap anak harus bisa mendapatkan pendidikan yang layak sampai tuntas.
"Sama lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan sulit atau mudah? Mudah atau sulit? Kita ingin anak-anak kita dapat pekerjaan sesudah mereka dapat pendidikan. Sayang sekali pendidikannya sudah baik, lapangan pekerjaannya tidak tersedia," tutur Anies.
Baca juga: Anies-Cak Imin Kirimkan Surat ke KPU, Akan Daftar 19 Oktober Pukul 8 Pagi
Sementara itu, jika ingin melakukan perubahan, maka Anies memerlukan wewenang.
Dia menyebut, dengan kewenangan, maka dirinya bisa membuat suatu keputusan yang pro rakyat.
"Kalau punya wewenang bisa tanda tangan, bisa bikin keputusan. Tanpa wewenang tidak bisa membuat keputusan. Paling cuma protes, cuma demo. Tapi kalau ada wewenang maka disitu bisa ambil keputusan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.