Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Teknisi AC “Cuan” di Masa Kemarau, Sehari Bisa Raup Rp 800.000

Kompas.com - 15/10/2023, 09:07 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agung (23), seorang teknisi pendingin ruangan atau air conditioner (AC), kebanjiran panggilan klien yang membutuhkan jasa servisnya selama musim kemarau tahun ini.

Menurut dia, kliennya membutuhkan jasa servis untuk mengatasi berbagai kendala pada mesin AC.

Baca juga: Musim Kemarau, Penyedia Jasa Servis AC Laris Manis Dipanggil Pelanggan

“Semakin banyak (yang panggil jasa). Parah malah. Minta servis karena AC-nya kotor. Terus, terkadang mesin mengeluarkan hawa panas,” kata Agung saat ditemui di kawasan Hayam Wuruk, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

“Jadi lama-lama kapasitor termakan juga,” sambung dia.

Raup hingga Rp 800.000 sehari

Harga jasa perbaikan atau servis AC diberi tarif tergantung pada kapasitas mesin atau paard kracht (PK).

“Kalau 1/2 PK, harganya Rp 60.000. Lalu, 1 PK Rp 70.000, dan 2 PK Rp 100.000,” tutur Agung.

Baca juga: 6 Efek Samping Memakai AC secara Berlebihan untuk Kesehatan

Dalam sehari, rata-rata Agung bisa memperbaiki hingga delapan unit AC. Bahkan, pria kelahiran Desember 1999 ini juga pernah mengerjakan hingga 10 unit dalam satu hari.

“Sehari kalau servis bisa sekitar Rp 800.000. Tapi enggak nentu juga, soalnya saya masih ikut orang,” ujar dia.

Ingin buka jasa sendiri

Mulanya, Agung diajak teman menjadi teknisi AC pada tahun 2018. Meski belum paham apapun soal perbaikan AC, dia bersyukur diberi kesempatan belajar dan bisa mendapat pemasukan saat pandemi berlangsung.

“Dulu pernah kerja tapi habis kontrak, (jadi nganggur) di rumah. Pas Covid, diajak teman ke sini (kerja jadi teknisi AC). Tadinya kerja di toko elektronik tapi enggak ada AC begini,” ungkap Agung.

Baca juga: Musim Kemarau, Penyedia Jasa Servis AC Bisa Raup Rp 1 Juta Tiap Hari

Empat tahun bekerja sebagai jasa membuat Agung memiliki keinginan untuk bisa menawarkan keahliannya secara independen.

Hal itu menjadi motivasinya bekerja dalam sehari-hari.

“Banyak sih (motivasi), namanya orang kerja yang penting buat pengalmana saja. Siapa tahu bisa buka jasa sendiri ke depannya,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com