JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta menduduki posisi keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia pada Senin (16/10/2023).
Berdasarkan data dari situs pemantau udara IQAir per pukul 07.07 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 164.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 81 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Kualitas Udara DKI Masih Tak Sehat meski Sudah Terpasang 135 Water Mist di Jakarta
Konsentrasi tersebut 16,2 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dengan data itu, kualitas udara di DKI Jakarta pada Senin pagi tercatat kategori tidak sehat.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk pertama di dunia pada Kamis pagi ini yakni Dhaka, Banglades dengan indeks kualitas udara 198.
Baca juga: Terus Tekan Polusi Udara di Jakarta, 161 Water Mist Sudah Terpasang di 130 Gedung
Posisi kedua kota dengan Kualitas udara terburuk yakni Delhi, India dengan angka 178. Sedangkan kota ketiganya yakni Dubai, Uni Emirat Arab dengan angka 164.
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Dengan data demikian, kualitas udara di Jakarta belum ada perubahan meski Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya. Salah satu langkah terbaru yakni pemasangan water mist generator.
Saat ini tercatat sudah terpasang 135 water mist generator di setiap gedung perusahaan swasta dan pemerintah di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.