Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Pria yang Dicekik Tetangganya hingga Tewas di Depok, Ada Memar di Leher

Kompas.com - 18/10/2023, 22:09 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok mengungkap hasil otopsi sementara dari korban bernama Romi Alexander Satlik (52) yang tewas dicekik tetangganya, Jajang Jaya Atmaja (45) pada Kamis (12/10/2023) lalu.

"Dari hasil visum otopsi sementara yang saya terima bahwa penyebabnya benar ditemukan memar pada leher (korban)," terang Kasatreskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto di Polres Metro Depok, Rabu (18/10/2023).

Hadi berujar, hasil otopsi itu sejalan dengan keterangan para saksi yang menyebut memang ada pencekikan yang dilakukan Jajang terhadap Romi.

"Itu sesuai dengan pemeriksaan dan keterangan saksi bahwa ada tindakan mencekik yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, itulah penyebab korban meninggal dunia," ungkap Hadi.

Baca juga: Menyesal Cekik Tetangganya di Depok hingga Tewas, Jajang: Dia Juga Teman Baik Saya...

Ia juga mengatakan, ada sekitar setengah jam rentang waktu korban meninggal setelah dicekik oleh tersangka.

"Kurang lebih 30 menitan ya, setelah tindakan pencekikan tersebut. Kemudian korban ditinggal, tidak lama korban merasa sesak napas," kata Hadi.

Korban yang sesak napas pun masih sempat menghubungi keluarganya untuk minta tolong agar dihantarkan ke rumah sakit.

"Minta tolong pada iparnya untuk diantar ke rumah sakit. Kurang lebih 30 menit setelah (pencekikan) korban meninggal dunia," lanjut dia.

Kemungkinan, kata Hadi, korban sudah meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Namun, keterangan pasti baru disampaikan oleh dokter dan perawat begitu menerima korban.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Pria Paruh Baya yang Dicekik Tetangga di Depok, Perkara Emosi Sesaat

"Di perjalanan ke rumah sakit diduga sudah meninggal. Namun kepastian itu kita dapat setelah yang bersangkutan sampai rumah sakit dan dinyatakan oleh dokter dan perawat yang menerima bahwa benar telah meninggal dunia," ungkap dia.

Adapun korban memang dikabarkan memiliki riwayat penyakit khusus. Namun, polisi berkata belum mendapatkan riwayat rekam medis milik korban.

Keterangan ini baru diketahui dari hasil pemeriksaan para saksi.

"Ada riwayat penyakit, korban memang sakit. Makanya pada saat cekcok itu disampaikan korban 'kalau saya ndak sakit saja, saya bisa lawan kamu'. Jadi korban memang ada riwayat sakit namun kami belum dapat rekam medisnya. Itu kami dapat hanya dari hasil pemeriksaan saksi-saksi," tandas Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com