JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap menerapkan uji coba penggunaan eco-enzyme ke dalam air yang disemprotkan water mist generator dari atas gedung meski sampai saat ini belum diketahui tingkat efektivitasnya.
Upaya untuk mengatasi polusi DKI ini sebelumnya sudah dilakukan di 28 gedung tinggi di wilayah Jakarta Pusat awal Oktober 2023.
"Pada prinsipnya segala kemungkinan (mengatasi polusi) ya kami akan coba," ujar Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Ani mengatakan bahwa memiliki data pembanding saat menyemprotkan air biasa dengan tercampur eco-enzyme. Namun,ia tak ingin menyebutkan hasilnya.
Baca juga: Terus Tekan Polusi Udara di Jakarta, 161 Water Mist Sudah Terpasang di 130 Gedung
"Ada data perbandingannya antara air biasa, mungkin nanti update banget ke LH, karena yang saya lihat datanya belum banyak sampling," ucap Ani.
Uji coba penyemprotan water mist yang dicampur eco-enzyme dilakukan bersama komunitas Eco-enzyme Nusantara.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhanny Sukma mengatakan, penyemprotan dilakukan secara serentak di 28 gedung tinggi di Jakarta Pusat.
"Semakin banyak mikrobakteri yang ditembakkan maka dia akan berkembang biak memakan polutan-polutan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhanny Sukma di atap gedung kantor Pemkot Jakpus, Senin (9/10/2023).
Baca juga: Cairan “Water Mist” di Jakpus Dicampur Eco-enzyme, Disebut dapat Memakan Polutan
"Jadi semakin banyak polutan yang ditangkap, otomatis akan membersihkan kualitas udara," lanjut dia.
Secara terpisah, Wasekjen I Ecoenzyme Nusantara Pusat Juliana Ojong menjelaskan lebih detail terkait cairan yang digunakan.
"Eco-enzyme adalah cairan multiguna yang merupakan kumpulan kulit buah dan sayuran. Difermentasi selama tiga bulan dan dicampur dengan gula dan air," tutur Juliana.
Berdasarkan penelitian dari Thailand yang telah berlangsung selama 35 tahun, kulit buah dan sayur memiliki enzim yang terdiri dari vitamin-vitamin.
Ketika difermentasi dan terurai, komposisi itu menjadi cairan yang terbukti menambahkan oksigen dan berunsur hara bagi tanah.
"Saat disemprotkan di udara, tentu akan bercampur dengan yang lainnya. Dia pecah menjadi oksigen yang luar biasa dan secara tidak langsung memberikan unsur hara ke tanah," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.