Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tetap Semprotkan "Eco-enzyme" meski Belum Diketahui Efektivitasnya Atasi Polusi Udara

Kompas.com - 20/10/2023, 09:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap menerapkan uji coba penggunaan eco-enzyme ke dalam air yang disemprotkan water mist generator dari atas gedung meski sampai saat ini belum diketahui tingkat efektivitasnya.

Upaya untuk mengatasi polusi DKI ini sebelumnya sudah dilakukan di 28 gedung tinggi di wilayah Jakarta Pusat awal Oktober 2023.

"Pada prinsipnya segala kemungkinan (mengatasi polusi) ya kami akan coba," ujar Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).

Ani mengatakan bahwa memiliki data pembanding saat menyemprotkan air biasa dengan tercampur eco-enzyme. Namun,ia tak ingin menyebutkan hasilnya.

Baca juga: Terus Tekan Polusi Udara di Jakarta, 161 Water Mist Sudah Terpasang di 130 Gedung

"Ada data perbandingannya antara air biasa, mungkin nanti update banget ke LH, karena yang saya lihat datanya belum banyak sampling," ucap Ani.

Uji coba penyemprotan water mist yang dicampur eco-enzyme dilakukan bersama komunitas Eco-enzyme Nusantara.

Wali Kota Jakarta Pusat Dhanny Sukma mengatakan, penyemprotan dilakukan secara serentak di 28 gedung tinggi di Jakarta Pusat.

"Semakin banyak mikrobakteri yang ditembakkan maka dia akan berkembang biak memakan polutan-polutan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhanny Sukma di atap gedung kantor Pemkot Jakpus, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Cairan “Water Mist” di Jakpus Dicampur Eco-enzyme, Disebut dapat Memakan Polutan

"Jadi semakin banyak polutan yang ditangkap, otomatis akan membersihkan kualitas udara," lanjut dia.

Secara terpisah, Wasekjen I Ecoenzyme Nusantara Pusat Juliana Ojong menjelaskan lebih detail terkait cairan yang digunakan.

"Eco-enzyme adalah cairan multiguna yang merupakan kumpulan kulit buah dan sayuran. Difermentasi selama tiga bulan dan dicampur dengan gula dan air," tutur Juliana.

Berdasarkan penelitian dari Thailand yang telah berlangsung selama 35 tahun, kulit buah dan sayur memiliki enzim yang terdiri dari vitamin-vitamin.

Ketika difermentasi dan terurai, komposisi itu menjadi cairan yang terbukti menambahkan oksigen dan berunsur hara bagi tanah.

"Saat disemprotkan di udara, tentu akan bercampur dengan yang lainnya. Dia pecah menjadi oksigen yang luar biasa dan secara tidak langsung memberikan unsur hara ke tanah," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com