Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap 12 Orang Sebelum Demo Kinerja Jokowi di Patung Kuda, Polisi: Ada Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 20/10/2023, 21:48 WIB
Xena Olivia,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang yang diduga mahasiswa ditangkap polisi saat akan berdemo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Karyoto mengatakan, penangkapan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi keamanan dari kepolisian.

Menurut Karyoto, polisi menangkap 12 orang yang diduga mahasiswa itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, polisi melihat ada yang berbeda dari gelagat sekelompok mahasiswa ini.

Baca juga: Sebanyak 12 Mahasiswa Ditangkap Sebelum Demo di Patung Kuda, Polisi: Mereka Bawa Odol, Takut Ada Penyusup

Karyoto mengatakan ada beberapa dari massa yang hendak unjuk rasa ini ternyata masih di bawah umur. Ia memperkirakan mereka adalah anak-anak yang masih di tingkat SMP dan SMA.

"Tentunya kan seharusnya dia belum saatnya. Dan dia tidak tahu apa yang sedang disampaikan kepada pemerintah atau apa. Itu kan perlu kedewasaan dalam berpikir," ucap Karyoto saat ditemui di lokasi unjuk rasa, Jumat (20/10/2023).

Selain itu, Karyoto mengatakan penangkapan dilakukan untuk mencegah adanya penyusup di tengah pengunjuk rasa. Pasalnya, kata dia, ada dugaan munculnya penyusup yang membuat rusuh.

"Kalau seseorang yang mau unjuk rasa bawaannya mungkin hanya ikut komando. Mungkin bawa spanduk dan lain-lain," ucap Karyoto.

Baca juga: Kericuhan Demo Mahasiswa di Patung Kuda: dari Gulingkan Beton Pembatas sampai Terobos Kawat Berduri

"Kalau sudah bawa odol. Itu sudah mempersiapkan untuk mengurangi rasa sakit gas air mata. Berarti anak-anak ini punya niat-niat yang tidak baik. Yam kita amankan aja untuk tidak demo," kata dia lagi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Kombes) Susatyo Purnomo Condro mengatakan, penangkapan anak di bawah umur tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Tentunya kami tidak ingin agar anak-anak yang di usia di bawah umur dibawah 18 tahun itu ikut kegiatan-kegiatan berpotensi menimbulkan kerugian bagi jiwa anak-anak kita," ucap Susatyo.

Sebelumnya, sempat dikabarkan ada sepuluh mahasiswa yang ditangkap di Stasiun Gondangdia, Jumat siang. Karyoto mengonfirmasi ada 12 orang yang ditangkap polisi.

Baca juga: Ajukan 13 Tuntutan, Mahasiswa Ancam Kembali Turun ke Jalan kalau Asprasinya Tak Didengar

Ketegangan sempat terjadi saat demo berlangsung. Mahasiswa sempat menggulingkan sejumlah beton pembatas yang digunakan untuk menutup Jalan Medan Merdeka Barat arah Istana Kepresidenan.

Seorang mahasiswa juga membawa sebotol bensin dan menyiramkannya ke dua buah ban yang dibiarkan terbakar sore tadi.

Adapun demonstrasi itu berkaitan dengan evaluasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama sembilan tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com