Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik, Waspadai Cara Penularan Cacar Monyet agar Tak Semakin Menyebar

Kompas.com - 20/10/2023, 23:53 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya penyakit cacar monyet atau monkeypox.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, warga hanya perlu waspada terkait penularan penyakit tersebut.

Sebab, penularan cacar monyet dapat melalui droplet berupa dahak atau liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.

"Masyarakat jangan panik, akan tetapi perlu waspada," ujar Ngabila kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta, Pasien Diisolasi di RS Sampai Sembuh

Ngabila pun membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan cacar monyet.

Pertama masyarakat diimbau menjaga dengan memakai masker, lalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Kemudian menghindari kontak fisik dengan orang sakit demam, bergejala kemerahan, luka, lenting isi air di kulitnya.

"Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," kata Ngabila.

Baca juga: Dinkes DKI Periksa Lima Suspek Cacar Monyet, Dua Orang Sudah Dinyatakan Negatif

Cara lainnya yaknidengan menghindari kontak dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita.

"Jika menemukan gejala monkeypox seperti demam, lenting isi air atau luka pada kulit apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan, lipat paha, segera datang ke fasilitas kesehatan," kata Ngabila.

"Lakukan pemeriksaan laboratorium. Untuk kontak erat dari kasus positif juga dilakukan pemeriksaan lab segera utk deteksi dan pengobatan dini," sambungnya.

Sebelumnya, Dinkes mengonfirmasi ada temuan kasus baru warga Ibu Kota yang terpapar monkeypox atau cacar monyet.

Ngabila mengatakan, warga Jakarta terdeteksi terpapar cacar monyet pada 19 Oktober 2023. Warga itu merupakan laki-laki.

Baca juga: Dinkes DKI: Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta Tak Berkaitan dengan Pasien Sebelumnya

"Tambah satu kasus positif monkeypox atau cacar monyet baru terdiagnosis pada Kamis kemarin 19 Oktober," ujar Ngabila.

Dengan penambahan ini, total sudah ada dua warga di DKI Jakarta yang terpapar cacar monyet.

Ngabila mengatakan, satu kasus cacar monyet sebelumnya terdeteksi pada warga Ibu Kota pada 12 Oktober 2023.

"Satu kasus tanggal 12 Oktober. Satu kasus lagi 19 Oktober. Dan satu tahun lalu Agustus 2022, itu sudah sembuh. Semua itu ditemukan di Jakarta," ucap Ngabila.

Di luar kasus positif cacar monyet, kata Ngabila, ada dua warga DKI Jakarta suspek penyakit yang sama terdeteksi pada 18 Oktober 2023.

"Semuanya yang suspek itu negatif. 20 Oktober ada tambahan tiga kasus suspek dan lagi proses pemeriksaan," ucap Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Megapolitan
Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Megapolitan
Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Megapolitan
Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Megapolitan
Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Megapolitan
DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

Megapolitan
Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Megapolitan
Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Megapolitan
Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Megapolitan
Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com