BEKASI, KOMPAS.com - Penyidik masih mendalami motif F (36) tega menusuk adik kandungnya sendiri, yakni DP (25). Korban ditikam hingga tewas di wilayah Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10/2023).
Sebab, keterangan pelaku tidak konsisten.
"Iya (motif penusukan) masih didalami karena masih belum valid keterangannya (pelaku). Masih diperiksa dahulu," kata Kapolsek Cikarang Utara Kompol Samsono melalui pesan singkat, Sabtu (21/10/2023).
Samsono juga belum membeberkan kronologi peristiwa yang menewaskan DP. Dia menyebutkan, polisi tengah memeriksa pelaku.
"Masih dalam pemeriksaan ya," sebut dia.
Baca juga: Hendak Shalat Dhuha, Perempuan Tewas Ditikam Kakak Kandung di Bekasi
Selain itu, polisi juga telah memeriksa empat saksi untuk mengungkap kasus penusukan tersebut. Saksi itu yakni ayah dan adik korban, tetangga, serta ketua RT setempat.
Saat ditanya terkait kondisi kejiwaan F, Samsono menyebut pelaku tak memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
"Belum ada riwayat (orang dengan gangguan jiwa)," ujar dia.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti dari rumah pelaku berupa sebilah pisau dapur. Pisau itu digunakan F untuk menusuk DP.
"Kami amankan pisau, pisau itu pisau dapur, yang awalnya dipakai untuk mengupas sayur dan buah-buahan," ungkap Samsono, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Sebelum Tikam Adik Kandung, Kakak di Bekasi Minta Maaf ke Orangtua
Sebelumnya diberitakan, DP ditikam saat hendak shalat duha. F tiba-tiba datang membawa pisau dan langsung menusuk korban hingga tewas.
"Ada luka di payudara dan di perut. Luka akibat luka tusuk dari senjata tajam, sejenis pisau," ujar Samsono.
DP sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong akibat luka tusukan tersebut.
Sebelum menusuk adiknya pada Kamis pagi, F meminta maaf kepada orangtuanya pada Rabu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.