Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tahu Motif Kakak Tikam Adik di Bekasi, Polisi: Keterangan Pelaku Belum Valid

Kompas.com - 21/10/2023, 16:28 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penyidik masih mendalami motif F (36) tega menusuk adik kandungnya sendiri, yakni DP (25). Korban ditikam hingga tewas di wilayah Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10/2023).

Sebab, keterangan pelaku tidak konsisten.

"Iya (motif penusukan) masih didalami karena masih belum valid keterangannya (pelaku). Masih diperiksa dahulu," kata Kapolsek Cikarang Utara Kompol Samsono melalui pesan singkat, Sabtu (21/10/2023).

Samsono juga belum membeberkan kronologi peristiwa yang menewaskan DP. Dia menyebutkan, polisi tengah memeriksa pelaku.

"Masih dalam pemeriksaan ya," sebut dia.

Baca juga: Hendak Shalat Dhuha, Perempuan Tewas Ditikam Kakak Kandung di Bekasi

Selain itu, polisi juga telah memeriksa empat saksi untuk mengungkap kasus penusukan tersebut. Saksi itu yakni ayah dan adik korban, tetangga, serta ketua RT setempat.

Saat ditanya terkait kondisi kejiwaan F, Samsono menyebut pelaku tak memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

"Belum ada riwayat (orang dengan gangguan jiwa)," ujar dia.

Polisi juga telah mengamankan barang bukti dari rumah pelaku berupa sebilah pisau dapur. Pisau itu digunakan F untuk menusuk DP.

"Kami amankan pisau, pisau itu pisau dapur, yang awalnya dipakai untuk mengupas sayur dan buah-buahan," ungkap Samsono, Jumat (20/10/2023).

 Baca juga: Sebelum Tikam Adik Kandung, Kakak di Bekasi Minta Maaf ke Orangtua

Sebelumnya diberitakan, DP ditikam saat hendak shalat duha. F tiba-tiba datang membawa pisau dan langsung menusuk korban hingga tewas.

"Ada luka di payudara dan di perut. Luka akibat luka tusuk dari senjata tajam, sejenis pisau," ujar Samsono.

DP sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong akibat luka tusukan tersebut.

Sebelum menusuk adiknya pada Kamis pagi, F meminta maaf kepada orangtuanya pada Rabu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com