JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kurir sabu jaringan internasional berinisial RG, MI, dan ZF ditangkap oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat. Polisi menyita 25,1 kilogram sabu berkualitas tinggi dari para tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, ketiganya berasal dari jaringan yang berbeda. Pelaku ditangkap ketika polisi menyelidiki peredaran narkoba di Kompleks Permata atau Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Tim gabungan Satres Narkoba melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap satu orang kurir narkotika yang berada di depan ruko Kelurahan Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, yaitu saudara RG," ujar Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (26/10/2023).
Dari tangan RG, polisi menyita sabu seberat 547 gram. Setelah melakukan pendalaman, petugas kembali mengamankan 1,325 kilogram sabu di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
"Di TKP ketiga diamankan narkotika jenis sabu seberat 2.106 gram atau kurang lebih 2,1 kilogram," jelas Syahduddi.
Tersangka MI menyimpan sabu seberat 2,1 kilogram tersebut di wilayah Nambo Jaya, Tangerang, Banten. Sedangkan ZF ditangkap di hotel kawasan Bandara Soekarno-Hatta, karena barang bukti sabu seberat 21,1 kilogram.
"Totalnya kurang lebih sekitar 25,1 kg barang bukti sabu yang berhasil diamankan pada pengungkapan tindak pidana narkoba saat ini," papar dia.
Apabila dinominalkan, sabu tersebut senilai Rp 25 miliar.
Syahduddi menyebutkan para pelaku mengedarkan sabu dari Malaysia ke berbagai wilayah di Indonesia. Mereka membawa barang haram itu melalui pelabuhan di wilayah Aceh.
"Kemudian di beberapa kota di Sumatera juga sempat diedarkan di sana. Baru dibawa ke Jakarta dan diedarkan juga di wilayah Jawa Barat," ungkapnya.
Ketiga tersangka mengelabui petugas dengan membungkus sabu di dalam kemasan teh cina. Kemudian, sabu disembunyikan di kendaraan maupun rumah para pelaku.
Sementara itu, Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga berujar sabu seberat 25,1 kilogram dikamuflase di dalam kemasan teh cina bermerek Cu Yan Li.
Baca juga: Pengakuan Pengedar Narkoba Asal Tambora, Mulai Kecanduan Sabu Saat di Penjara
Setelah dicek, sabu yang dibawa oleh para pelaku termasuk kualitas tinggi.
"Ini termasuk kualitas paling bagus. Karena kemarin kami sudah cek lab. Hasil laboratorium ini (sabu) kualitas bagus," kata Panjiyoga.
Dia melanjutkan, sabu yang disembunyikan dalam bungkus teh bukan sekali ini saja ditemukan. Oleh sebab itu, polisi masih menyelidiki lebih lanjut apakah pelaku terkait dengan jaringan peredaran sabu baru atau hanya mengubah kemasannya saja.