TENTU saja kita prihatin dengan gangguan layanan LRT Jabodebek yang sudah terjadi berkali-kali. Terakhir, 103 perjalanan terpaksa dibatalkan akibat adanya 18 trainset yang mengalami ke-aus-an pada roda.
Kejadian ini dilihat dari sisi layanan memang sangat mengganggu dan layak diprotes. Kondisi ini memberikan dampak pada seluruh penumpang yang tidak terlayani.
Efeknya bisa merembet ke banyak hal, termasuk terganggunya produktivitas warga, yang perjalanan mereka menggunakan LRT.
Beberapa pihak menyampaikan protes terkait gangguan layanan LRT Jabodebek. Rangkaian kereta dinilai gagal dalam memberikan layanan terbaik.
Sasaran protes adalah produk bangsa kita sendiri yang diproduksi PT INKA. Ada yang mengatakan bahwa produksi PT INKA hanya cocok untuk kereta barang yang tidak begitu kompleks.
Secara selintas, ada benarnya protes yang disampaikan berbagai pihak terkait gangguan operasi dari kereta yang diproduksi di dalam negeri.
Namun, kita tidak bisa melihat persoalan dari satu sisi saja, tetapi harus komprehensif dan multifaktor.
Kita tahu ada banyak negara memiliki sistem kereta api yang handal. Beberapa negara di Eropa, China, dan Jepang, mereka mengandalkan produk dalam negeri masing-masing untuk melayani masyarakatnya.
Persoalannya bukan soal cinta produk dalam negeri saja, tetapi ada banyak efek yang dimunculkan dari penggunaan produksi dalam negeri.
Setiap persoalan, seperti yang dialami LRT Jabodebek, harusnya dilihat sebagai proses penyempurnaan produk dan layanan.
Asalkan segera ditangani secara bertanggung jawab oleh produsen dan pihak operator juga menyampaikan catatan terkait keamanan menggunakan produk PT INKA ini.
Produsen perlu menekankan komitmen untuk menyempurnakan produk yang mereka hasilkan. Sehingga ada jaminan bahwa masyarakat dapat terlayani dengan baik pada masa depan.
Hal tersebut tidak boleh dilihat sebagai kegagalan produksi dalam negeri, kemudian beralih menggunakan produk negara lain. Negara lain juga belajar dari kegagalan demi kegagalan.
Produk yang mereka hasilkan saat ini, yang kita anggap produk baik, pada tahap awal juga berhadapan dengan masalah. Secara bertahap mereka menyelesaikan masalah tersebut.
Hal inilah yang membuat produk mereka menjadi baik dan kompetitif di level internasional.