Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 2 Kasus Cacar Monyet di Tangsel, Dinkes Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.com - 31/10/2023, 12:33 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar mengimbau masyarakat tak panik meski ada dua kasus cacar monyet atau monkeypox di Tangerang Selatan.

Ia meminta masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan virus monkeypox.

"Kami menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada monkeypox dengan meningkatkan PHBS serta meningkatkan protokol kesehatan," kata Allin saat dikonfirmasi, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: 2 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Tangsel, Pasien Kini Diisolasi

Menurut Allin, virus monkeypox menular melalui droplet, kontak langsung dengan lesi dan cairan tubuh, termasuk benda terkontaminasi atau hubungan seksual berisiko.

Orang yang terpapar virus monkeypox akan mengalami gejala demam akut 38,5 celsius setelah 1-3 hari, ruam akut, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh, serta kelenjar getah bening membengkak.

Untuk itu, Allin mengimbau masyarakat mengalami gejala tersebut segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

"Agar pasien mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif untuk meringankan gejala yang ada hingga mencegah terjadinya infeksi sekuder," kata dia.

Baca juga: 6 Fakta tentang Cacar Monyet yang Perlu Anda Ketahui

Allin mengatakan, sejauh ini ada dua warga di Tangerang Selatan yang terkonfirmasi terpapar cacar monyet atau monkeypox.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen yang dikeluarkan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (30/10/2023).

"Benar, dua orang terkonfirmasi monkeypox," kata Allin.

Allin menuturkan, kasus pertama merupakan seorang laki-laki berusia 24 yang baru 10 bulan tinggal di Tangerang Selatan. Pasien itu memiliki KTP luar Tangerang Selatan.

Sementara itu, pasien kedua merupakan seorang laki-laki berusia 31 tahun, warga ber-KTP Tangerang Selatan.

Baca juga: Cacar Monyet di Indonesia, Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

Kedua pasien mengalami demam, serta lesi di tangan, wajah, dan badan. Mereka tidak memiliki komorbid.

"Kondisi saat ini sudah ditangani dan dilakukan isolasi. Tidak ada keluhan, kontak eratnya dilakukan pemantauan oleh puskesmas setempat," ucap Allin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com