Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pelajar SMA Bikin Teror Bom Koja Trade Mall, Polisi: Tidak Terafiliasi Jaringan Teroris

Kompas.com - 02/11/2023, 20:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni memastikan bahwa enam pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang ditangkap terkait teror ancaman bom Koja Trade Mall tidak terafiliasi dengan jaringan terorisme.

Syahroni memastikan hal tersebut setelah melakukan pemeriksaan dengan mewawancarai pihak sekolah dan orangtua murid bersangkutan.

"Mereka tidak terafiliasi dengan jaringan teroris tertentu. Ini kita buktikan dengan wawancara dengan pihak keluarga dan pihak sekolah yang semuanya kita nyatakan steril," kata Syahroni, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Pelaku Teror Bom Koja Trade Mall Ditangkap, Ternyata Anak SMA

Di sisi lain, Syahroni menegaskan bahwa motif enam pelajar mengirim teror ancaman bom yang mengatasnamakan Noordin M Top melalui pesan Instagram tidak lebih dari sekadar prank di antara mereka.

"Motifnya prank di antara mereka," ucap Syahroni.

Diberitakan sebelumnya, admin Instagram Koja Trade Mall mendapatkan pesan dari orang tidak dikenal mengenai ancaman pengeboman di pusat perbelanjaan tersebut pada Kamis (2/11/2023) pukul 10.00 WIB.

Mengenal hal tersebut, pihak pengelola Koja Trade Mall melaporkan ke Polsek Koja untuk menyisir setiap sudut gedung.

Baca juga: Kronologi Teror Bom Koja Trade Mall, Pelaku Kirim Pesan dan Mengaku Noordin M Top

Berdasarkan hasil penyisiran, tidak ditemukan barang yang mencurigakan atau bom tersebut.

Sementara, pihak kepolisian menangkap 6 pelajar SMA di Jakarta Utara yang di antaranya 5 laki-laki dan 1 perempuan berkait teror ancaman bom Koja Trade Mall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com