Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Hadapi Musim Hujan, Pemkot Tangerang Siagakan 267 Pompa Pengendali Banjir

Kompas.com - 02/11/2023, 19:56 WIB
M Chaerul Halim,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang menyiagakan 267 pompa untuk mengantisipasi musim hujan yang bisa menyebabkan banjir.

Mengingat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa musim hujan mulai terjadi pada November 2023.

"Kami tengah menyiapkan berbagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Tangerang termasuk menyiapkan 267 pompa pengendali banjir yang siap digunakan di berbagai wilayah jika nanti dinilai membutuhkan," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono dalam keterangannya, Rabu (2/11/2023).

Selain itu, Ruta mengatakan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah langkah stategis untuk membantu peran ratusan pompa pengendali banjir tersebut. Salah satunya, menyiagakan tim lapangan di 13 kecamatan, Kota Tangerang.

Baca juga: Hadapi Musim Hujan di Jakarta, Heru Budi: Kita Berdoa Enggak Banjir

Tim lapangan ini nantinya bertugas untuk merespon kondisi di lapangan termasuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.

"Kami juga tengah bekerjasama dengan perangkat kewilayahan untuk mulai memetakan, merencanakan, dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi potensi terjadinya banjir di Kota Tangerang," tambah Ruta.

Antisipasi lainnya, Dinas PUPR Kota Tangerang tengah memfokuskan penyelesaian pengerjaan infrastruktur, yaitu pembangunan serta perawatan saluran air atau drainase, turap dan pintu air.

Baca juga: Atasi Banjir, Pj Gubernur DKI Upayakan Pengelolaan Aliran Sungai dan Sistem Drainase

Di samping itu, petugas Bidang Pertamanan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang memasifkan pemangkasan pohon-pohon di sejumlah jalan protokol.

Langkah tersebut merupakan salah satu upaya mitigasi bencana guna menghindari risiko jatuhnya korban jiwa atau kerugian materi.

"Tim ini bertugas memantau sekaligus mengecek kondisi pohon-pohon besar di jalur-jalur protokol dan jalur umum lainnya, khususnya pohon-pohon besar yang kemungkinan mengalami pelapukan dan harus dirawat," kata Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Rizal Ridolloh.

Baca juga: Cegah Banjir di Musim Hujan, Petugas SDA Jaksel Keruk Lumpur di Kali Krukut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com