Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Petugas Pompa Air Saat Kemang Kebanjiran: Sering Dimarah-marahi Warga dan "Netizen"

Kompas.com - 07/11/2023, 14:49 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Zainal Abidin mengaku, sudah kenyang akan cacian dan makian selama menjaga pos pompa air di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Zainal mengatakan, dirinya acap kali menjadi sasaran amuk sejumlah warga dan pengendara ketika air mulai menutupi muka Jalan Kemang Raya.

"Sering kalau kena marah. Kalau kayak gitu mah ibaratnya kami sudah kenyang. Tidak sedikit yang kayak gitu soalnya," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (6/11/2023).

Walau demikian, Zainal enggan ambil pusing. Ia hanya bisa bersabar sambil menuntaskan pekerjaannya supaya Jalan Kemang Raya tak tergenang lagi sewaktu dilanda banjir.

Baca juga: Harus Siaga Banjir 24 Jam, Penjaga Pompa Air Kemang: Yang Penting Ada Vitamin Kopi

"Saya enggak pernah ambil hati, anggap saja angin lalu. Untungnya mereka (warga) cuma ngamuk-ngamuk saja, enggak sampai ngatain pakai bahasa binatang gitu," tutur dia.

Namun, Zainal tak menampik bahwa dirinya sempat naik darah saat membaca komentar warganet di media sosial.

Menurutnya, perkataan warganet lebih sadis daripada amukan yang disampaikan warga secara langsung kepada dirinya.

"Yang bikin kami sedikit kesal adalah omongan netizen sebenarnya. Mereka suka menyebarkan informasi hoaks soalnya," ucap dia.

Salah satu informasi yang tidak benar misalnya perihal pengoperasian pompa penyedot air.

Ada sejumlah warganet yang menilai petugas Suku Dinas SDA Jakarta Selatan tak mengoperasikan alat itu saat ada banjir di Jalan Kemang Raya.

"Pernah suatu waktu ada netizen bikin hoaks. Saat itu posisinya ada genangan di jalan ini (Jalan Kemang Raya), terus kami disangkanya enggak nyalain pompa. Padahal, kenyataannya kami sudah nyalain sejak siang hari dan memang masih proses penyedotan," ungkap dia.

Baca juga: Evaluasi Banjir Kemarin, Heru Budi Minta Pintu Sodetan Ciliwung Selalu Dibuka

Oleh karena itu, Zainal bertekad agar musim hujan tahun ini tak ada lagi banjir atau genangan di Jalan Kemang Raya.

Ia bertekad untuk menjaga kawasan ini supaya bebas banjir dan aktivitas masyarakat pada akhirnya tak terganggu meski musim hujan.

"Musim penghujan mulai tiba, tentu kami sudah siap untuk bekerja keras dan memastikan kawasan Kemang Raya terhindar dari insiden banjir," kta dia.

Salah satu kiat yang dilakukan Zainal beserta timnya adalah memastikan mesin pompa air dalam keadaan sehat dan terawat.

Total ada tiga mesin pompa yang ditaruh di Pos Kemang Raya. Satu mesin berupa pompa portable dan dua lainnya merupakan mesin pompa stasioner atau tanam.

"Meski belum hujan setiap hari, mesin-mesin ini tetap kami nyalakan. Sudah ada jadwalnya masing-masing. Ini dilakukan supaya mesin tak rewel ketika digunakan terus-terusan nanti," ujar dia.

Baca juga: Kerja Keras Pasukan Biru Memastikan Kemang Tak Banjir...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com