JAKARTA, KOMPAS.com - Satpam Taman Kampung Baru, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat kerap kucing-kucingan dengan warga yang hendak masuk di luar jam kunjungan.
Sebagai informasi, batas waktu pengunjung hanya diperbolehkan hingga pukul 21.00 WIB. namun, warga yang nakal akhirnya menjebol dinding taman untuk akses masuk.
"Di luar daripada itu (batas waktu kunjungan), kadang-kadang suka ada mengumpet masuk. Tetapi kadang kami suruh keluar, mengumpet lagi lalu masuk lagi," kata Satpam Taman Kampung Baru Sutanto saat ditemui di lokasi, Rabu (8/11/2023).
"Di sini kan kami anggotanya terbatas, jadi enggak bisa mencukupi untuk memantau semuanya," imbuh dia.
Baca juga: Banyak Alat Kontrasepsi Berserakan di Taman Kampung Baru Kembangan, Warga Resah
Kendati dijaga 24 jam, banyak muda-mudi yang bersikukuh masuk melalui celah dinding yang bolong tersebut. Sutanto menyebut warga menjebol dinding taman tanpa izin.
"Warga kadang-kadang kalau kami kasih tahu, 'Kalau mau bikin pintu di situ bersuratlah ke kami jangan semaunya sendiri'. Dia enggak mau seperti itu, malah lebih galak dia," ungkap Sutanto.
Menurut dia, para warga enggan memutar jalan terlalu jauh sehingga nekat menjebol dinding taman.
"Kami sudah steril area pun mereka kadang masuk ngumpet-ngumpet. Nanti masuk ngumpet-ngumpet, itu kami kecolongannya," imbuh dia.
Baca juga: Gudang di Taman Kampung Baru di Jakbar Jadi Tempat Mabuk-mabukan, Dinding Dijebol untuk Akses Masuk
Gudang di dalam taman untuk mabuk dan berhubungan seks
Sementara itu, menurut warga bernama Syaefudin (55), gudang Taman Kampung kerap digunakan untuk tempat mabuk-mabukan. Selain itu, gudang inj disinyalir digunakan muda-mudi untuk berhubungan seks karena ditemukan alat kontrasepsi pria. Bahkan, benda itu berceceran di dekat ayunan dan jungkat-jungkit.
"Sebenarnya kami sudah resah, dari berdirinya ini (taman) itu sudah tahu (gudang untuk aktivitas seks). Jadi, kalau orang-orang pada kumpul kami tegur," kata Syaefudin.
Dia menuturkan, kondisi gudang yang gelap memang sering kali digunakan untuk berkumpul anak muda. Saat pagi hari, petugas kebersihan tak jarang menemukan alat kontrasepsi berserakan.
"Sudah sering kali (ditemukan alat kontrasepsi). Bukan satu-dua kali. Karena yang kasih informasi orang kebersihan itu," jelas Syaefuddin.
"Kalau orang kumpul-kumpul situ satpamnya masa bodoh. Enggak pernah (dibatasi)," tambah dia.
Dia berpandangan, jam kumpul para remaja di ruang terbuka hijau ini semestinya dibatasi. Dengan begitu, tempat tersebut tak dijadikan lahan berbuat maksiat.
"Seharusnya dibatasin jam 23.00 WIB atau jam 01.00 WIB, sudah suruh bubar. Tetapi kan ini bisa lolos begini. Jadi sampai pagi-pagi pun di situ ada yang tidur," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.