DEPOK, KOMPAS.com - Alex Candra Hutabalian (25), satu dari dua pencuri yang beraksi lebih dari 10 kali di wilayah Sukmajaya dan Bojonggede, mengaku hanya bermodal nekat.
Alex yang merupakan eksekutor akan memilih kabur jika ketahuan korbannya.
"Kami enggak tahu (lantai dua) dihuni atau enggak. Kami main masuk saja. Lantai dua itu dicongkel, manjat dari rumah ke rumah. Kabur (kalau ketahuan), kami memang nekat saja," ujar Alex saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Sukmajaya, Depok, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: 2 Pembobol Rumah di Sukmajaya Depok Selalu Bawa Jimat untuk Dongkrak Kepercayaan Diri
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiyono membenarkan soal kenekatan pelaku. Selain nekat, pelaku juga hanya membutuhkan sebuah obeng untuk melancarkan aksinya.
Bermodal dua hal itu, kedua pelaku bisa beraksi hingga lebih dari 10 lokasi dan menggasak sejumlah barang.
"Dia masuk secara acak, ke sembarang rumah lantai dua yang menurut dia sepi, kemudian dia coba buka pintu atau jendela di lantai dua pakai obeng, jika susah, mereka tinggalkan dan cari target lain," kata Margiyono.
Saat beraksi, pelaku juga cenderung memilih barang yang gampang dibawa, antara lain ponsel dan laptop.
"Memang mereka itu pada saat beraksi, kalau sudah mendapatkan sasaran baik laptop maupun ponsel, sudah, mereka meninggalkan TKP, mereka tidak mengacak kamar yang lain," ujar Margiyono.
Baca juga: Duo Bandit Spesialis Pembobol Rumah di Sukmajaya Depok Nekat Beraksi meski Ada Penghuni
Alex dan Saprudin telah ditahan di Mapolsek Sukmajaya. Keduanya dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pencurian disertai pemberatan dan terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Diberitakan sebelumnya, Alex dan Saprudin ditangkap saat berada di dalam rumah kontrakan di wilayah Cipayung, Kota Depok.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Markus Simaremare menuturkan, komplotan ini beraksi dengan membobol rumah-rumah yang menjadi target pencuriannya.
"Kemudian dari atas genteng ataupun dari jendela dia membuka dengan obeng atau linggis. Kemudian masuk secara perlahan dan mengambil barang-barang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.