JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang merekam seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Pahala Damaris Tambunan viral di media sosial usai memukul kepada pengendara motor pakai gagang pistol.
Mulanya, anggota Badan Narkotika Nasional (BBN) ini terlibat adu mulut dengan pengendara motor bernama Diki (40), Senin (6/11/2023) di depan RS UKI, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.
Saksi bernama Royal Sianturi (47) mengatakan, pemukulan terjadi usai serempetan antara dua sepeda motor. Belakangan, keterangan ini diklarifikasi.
Baca juga: Kronologi ASN BNN Hantam Kepala Pengendara Motor Pakai Pistol Dinas di Cawang
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono mengungkapkan, keributan terjadi karena korban melerai Damaris yang menegur pengendara motor melawan arus.
Pudjo mengungkapkan, pagi itu, Damaris sedang melintas dengan motornya dari arah PGC menuju Gedung BNN.
Kemudian, ia berpapasan dengan pengendara motor lainnya yang berlawanan arah.
Mereka hendak menuju PGC dari Cawang. Menurut Damaris hal tersebut tidak hanya membahayakan dirinya, tetapi juga pengendara motor lainnya.
Baca juga: Tendang Motor Anggota BNN, Kepala Pengendara Motor Dipukul Pistol di Cawang
Damaris lantas menegur keras pengendara yang lawan arah tadi. Dari arah belakang, ada seseorang tidak dikenal yang kemudian diketahui bernama Diki menegur tindakan Damaris.
"Diki menegur yang bersangkutan, 'Bang jangan keras-keras, itu orang yang sudah tua'. Kemudian, yang bersangkutan membalas dan terjadi debat," ucap Pudjo.
Mereka kemudian berdebat sambil mengendarai motor masing-masing. Diki menendang motor Damaris. Diki lalu menepi dan berhenti di depan RS UKI Cawang.
"Kemudian Diki mencopot helm dan Damaris mendatangi Diki. Kemudian, terjadi debat di situ dan saudara Damaris kemudian mengetok pakai gagang senpi (senjata api) dinas ke kepala Diki," jelas Pudjo.
Pada Senin malam, Damaris dijemput oleh keluarga Diki untuk dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca juga: Bukan Serempetan, Pengendara Motor Dipukul ASN BNN Pakai Pistol karena Hal Ini
Damaris sempat dikira sebagai anggota TNI dari kesatuan Kopassus. Sebab, dalam percekcokan dengan Diki, Damaris sempat menyebutkan tinggal di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dalam video yang dikirim pihak BNN, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan Damaris adalah warga Cijantung.
"Saudara Pahala (Damaris) menyampaikan, 'Saya tinggal di Cijantung'. Betul, saudara Pahala (Damaris) penduduk Kalisari, Cijantung," kata dia.