DEPOK, KOMPAS.com - Polsek Beji memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh jenazah HS, seorang satpam pondok pesantren yang ditemukan meninggal dunia di pondoknya, Jalan Rawa Maya III No 93B, RT003/RW002, Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (9/11/2023) siang.
Kendati begitu, pihak keluarga tetap meminta agar jenazah HS diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Tanda kekerasan tidak ada, cuma biar pasti kita bawa ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi. Soalnya ini kan permintaan dari keluarga, karena mayat sudah dua hari kok baru tahu, gitu. Biar tahu penyebab meninggalnya," kata Kanitreskrim Polsek Beji, Irman Saputra, kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Baca juga: Satpam Ponpes di Depok Ditemukan Tewas Membusuk di Pondoknya
Adapun HS ditemukan meninggal dunia dalam posisi terbaring di atas kasur pondok semipermanen, lantai dua. Ketika itu dia masih mengenakan kaus dan celana satpam.
HS ditemukan meninggal dunia setelah polisi mendapat laporan HS tidak membalas pesan WhatsApp rekannya.
Namun, awalnya rekan HS tidak langsung mengecek kediaman HS lantaran mengira HS pulang ke keluarganya yang juga tinggal di Depok.
"Menurut pihak yayasan, dia (HS) hari Selasa (7/11/2023) di WA karena ada barang yang harus diangkat, tapi dipanggil tidak menjawab, enggak curiga juga karena dipikir pulang ke keluarganya," kata Irman.
Baca juga: Temuan Mayat Satpam Ponpes di Depok Berawal dari Kecurigaan Pesan WA Tidak Dibalas
Baru pada Kamis siang tadi, kata Irman, salah satu rekan HS ada yang mengecek langsung ke pondok tinggal HS yang berupa bangunan semi permanen lantai dua.
"Pas hari ini dilihatlah, (dari luar) enggak kecium bau, pas ngecek di dalam dilihatlah (HS sudah meninggal dunia)," tutur Irman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.