Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Rumahnya Dibobol Maling, Lansia di Kramatjati Jadi Sering Gembok Pagar

Kompas.com - 09/11/2023, 20:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Lansia bernama Suparmi (73) merasa trauma akibat aksi pembobolan rumah yang dialaminya.

Rumahnya yang berlokasi di Jalan Jelita, Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, dibobol oleh dua pria asing pada Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 11.05 WIB.

"Walau saya di rumah, saya gembok pagarnya. Kalau malam memang selalu digembok dari dulu," tutur Suparmi kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Sejak tinggal di Jalan Jelita pada tahun 1980, Suparmi sekeluarga tidak menggembok pagar setiap rumah kosong pada siang hari.

Baca juga: Ditinggal ke Gereja, Rumah Lansia di Kramatjati Dibobol Maling

Sebab, hal tersebut dapat menandakan bahwa penghuni rumah sedang tidak ada. Dengan demikian, rumah menjadi sasaran empuk bagi para pencuri.

Kendati demikian, pembobolan yang terjadi pada hari Minggu membuatnya berpikir dua kali tentang hal tersebut.

Pada akhirnya, Suparmi dan suaminya memutuskan untuk menggembok pagar meski sedang berada di rumah.

"Sejak kejadian itu, pintu depan di bagian dalamnya juga dicantelin kaleng-kaleng. Biar ketahuan kalau ada yang buka malam-malam," ungkap dia.

Baca juga: Pembobol Rumah Lansia di Kramatjati Ketrek Pagar untuk Periksa Kehadiran Pemilik Rumah

Selanjutnya, pintu samping yang dibobol para pelaku kini dipasangi dua gembok. Bahkan, pintu kamar tidur Suparmi pun selalu dikunci setiap malam hari.

Ia juga mengaku merasa asing di rumahnya sendiri. Menurut dia, ada perasaan yang berbeda ketika menginjakkan kaki di sana pasca pembobolan.

"Karena rumah sudah dimasuki orang asing, jadi ada perasaan yang berbeda. Tapi, semua serahkan ke Tuhan saja. Pembalasan dari Tuhan. Kok sampai segitunya (membobol rumah orang) untuk cari makan," pungkas dia.

Sebelumnya, kediaman Suparmi dibobol maling saat ia dan suaminya sedang beribadah di gereja. Mereka berhasil masuk karena pagar rumah tidak digembok.

Baca juga: Pembobolan Rumah di Kramatjati, Korban Sempat Berpapasan dengan Para Pelaku

Pintu depan dan pintu samping rumah Suparmi sama-sama bermaterial kayu. Namun, komposisi kayu pada pintu depannya lebih padat.

Sementara itu, pintu samping kediamannya lebih mudah dicongkel. Salah satu pelaku masuk ke dalam sementara yang lainnya menunggu di motor.

Pelaku yang masuk ke dalam rumah mengobrak-abrik beberapa kamar tidur dan ruang tamu. Untuk kamar tidur sendiri, setiap laci dibongkar dengan cara membalikkannya agar seluruh isinya tumpah.

Tiga dari empat koleksi jam tangan keluarga Suparmi, satu cincin dengan batu permata, dan buku tabungan BRI yang tidak ada isinya, hilang dicuri para pelaku pembobolan. Total kerugiannya Rp 5 jutaan.

Aksi pembobolan memang tidak terekam kamera CCTV karena Suparmi tidak memasangnya di teras maupun dalam rumah.

Namun, dua pelaku itu terekam kamera CCTV milik RT setempat saat sedang berada di depan dan memasuki rumah Suparmi.

Pada hari yang sama, Suparmi dan suaminya langsung beranjak ke Polsek Kramatjati untuk melaporkan aksi pembobolan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com