Salin Artikel

Trauma Rumahnya Dibobol Maling, Lansia di Kramatjati Jadi Sering Gembok Pagar

Rumahnya yang berlokasi di Jalan Jelita, Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, dibobol oleh dua pria asing pada Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 11.05 WIB.

"Walau saya di rumah, saya gembok pagarnya. Kalau malam memang selalu digembok dari dulu," tutur Suparmi kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Sejak tinggal di Jalan Jelita pada tahun 1980, Suparmi sekeluarga tidak menggembok pagar setiap rumah kosong pada siang hari.

Sebab, hal tersebut dapat menandakan bahwa penghuni rumah sedang tidak ada. Dengan demikian, rumah menjadi sasaran empuk bagi para pencuri.

Kendati demikian, pembobolan yang terjadi pada hari Minggu membuatnya berpikir dua kali tentang hal tersebut.

Pada akhirnya, Suparmi dan suaminya memutuskan untuk menggembok pagar meski sedang berada di rumah.

"Sejak kejadian itu, pintu depan di bagian dalamnya juga dicantelin kaleng-kaleng. Biar ketahuan kalau ada yang buka malam-malam," ungkap dia.

Selanjutnya, pintu samping yang dibobol para pelaku kini dipasangi dua gembok. Bahkan, pintu kamar tidur Suparmi pun selalu dikunci setiap malam hari.

Ia juga mengaku merasa asing di rumahnya sendiri. Menurut dia, ada perasaan yang berbeda ketika menginjakkan kaki di sana pasca pembobolan.

"Karena rumah sudah dimasuki orang asing, jadi ada perasaan yang berbeda. Tapi, semua serahkan ke Tuhan saja. Pembalasan dari Tuhan. Kok sampai segitunya (membobol rumah orang) untuk cari makan," pungkas dia.

Sebelumnya, kediaman Suparmi dibobol maling saat ia dan suaminya sedang beribadah di gereja. Mereka berhasil masuk karena pagar rumah tidak digembok.

Pintu depan dan pintu samping rumah Suparmi sama-sama bermaterial kayu. Namun, komposisi kayu pada pintu depannya lebih padat.

Sementara itu, pintu samping kediamannya lebih mudah dicongkel. Salah satu pelaku masuk ke dalam sementara yang lainnya menunggu di motor.

Pelaku yang masuk ke dalam rumah mengobrak-abrik beberapa kamar tidur dan ruang tamu. Untuk kamar tidur sendiri, setiap laci dibongkar dengan cara membalikkannya agar seluruh isinya tumpah.

Tiga dari empat koleksi jam tangan keluarga Suparmi, satu cincin dengan batu permata, dan buku tabungan BRI yang tidak ada isinya, hilang dicuri para pelaku pembobolan. Total kerugiannya Rp 5 jutaan.

Aksi pembobolan memang tidak terekam kamera CCTV karena Suparmi tidak memasangnya di teras maupun dalam rumah.

Namun, dua pelaku itu terekam kamera CCTV milik RT setempat saat sedang berada di depan dan memasuki rumah Suparmi.

Pada hari yang sama, Suparmi dan suaminya langsung beranjak ke Polsek Kramatjati untuk melaporkan aksi pembobolan itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/09/20580561/trauma-rumahnya-dibobol-maling-lansia-di-kramatjati-jadi-sering-gembok

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke