Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir, Pemprov DKI Gencarkan Pengerukan Kali hingga Januari 2024

Kompas.com - 10/11/2023, 12:37 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pengerukan sungai dan kali bakal digencarkan hingga akhir Januari 2024.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta pada musim hujan.

"Sudah satu bulan (berjalan) dan terus sampai dengan Januari 2024 akhir," kata Heru Budi kepada wartawan di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Heru Budi Tinjau Pengerukan Sungai Ciliwung di Bidara Cina dan Kebon Baru

Menurut Heru, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah mengerahkan 240 alat berat untuk mengeruk lumpur dari aliran Sungai Ciliwung di beberapa lokasi.

Salah satunya dilakukan di aliran Sungai Ciliwung yang melintasi kawasan Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

"Jadi terus kami keruk kali-kali yang memang harus direvitalisasi supaya bisa mengantisipasi banjir," kata Heru.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologig dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan sudah mulai berlangsung di Indonesia.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Optimalkan Waduk Ciawi dan Sukamahi untuk Tangani Banjir

Hasil pemantauan BMKG, awal musim hujan kemungkinan datang pada periode Oktober-Desember 2023, sedangkan puncaknya diprakirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2024.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan, mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam keterangan resminya.

Selama peralihan musim, Dwikorita menyebutkan bahwa cuaca bisa berubah secara tiba-tiba dari panas ke hujan ataupun sebaliknya.

Baca juga: Berulang Kali Terjadi Banjir, 25 Kelurahan di Jakarta Masuk Kategori Rawan

Secara umum, cuaca akan cerah pada pagi hari dan awan hujan mulai tumbuh ketika siang. Sementara itu, sore dan malam hari diprediksi turun hujan.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," kata Dwikorita.

Bersamaan dengan itu, Dwikorita meminta pemerintah daerah untuk mulai menyiapkan langkah mitigasi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com