JAKARTA, KOMPAS.com - Puskesmas Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 41 anak stunting di wilayah setempat.
Dokter Puskesmas Kelurahan Bungur Fakhrun Nisa mengatakan, ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan stunting.
“Kenapa bisa stunting, artinya kekurangan gizi kronis yang artinya terus-menerus,” kata Fakhrun saat diwawancarai di kantor Lurah Bungur, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Antusias Warga Bungur Dapat Makanan Pencegah Stunting, Anak-anak Kumpul lalu Makan Bersama
“Setiap anak stunting di Bungur kami periksa menyeluruh. Enggak hanya dari faktor nutrisi saja,” sambung dia.
Di wilayah Bungur sendiri, ada berbagai faktor penyebab stunting selain nutrisi. Salah satunya, adanya infeksi dan penyakit bawaan lain.
“Misal karena ada Tuberkulosis atau infeksi lain. Kalau pemeriksaan di puskesmas sudah maksimal, kami melakukan rujukan (ke rumah sakit,” tutur Fakhrun.
Baca juga: Ibu-ibu PKK di Kelurahan Bungur Bagikan Makanan untuk Anak Stunting, Ada Sup Telur dan Susu
Untuk diketahui, Kelurahan Bungur membuat program pemberian makanan tambahan (PMT) bertajuk “Power of Rp 2.000-stunting” atau PODs.
Program yang akan berjalan selama 60 hari itu telah berlangsung selama 56 hari, terhitung Kamis (23/11/2023).
Program ini bertujuan untuk mengatasi 41 kasus stunting di wilayah Kelurahan Bungur. Hasil evaluasi bulan pertama, PODs terbukti mendorong tumbuh kembang anak stunting hingga 80 persen.
Baca juga: Lurah Bungur Ajak Jajarannya Patungan Rp 2.000 Per Hari untuk Siapkan Makanan Anak Stunting