DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi berbagai nyinyiran yang ditujukan kepada mitra-mitra program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Menurut Idris, jika sedikit-sedikit masalah diviralkan, hal itu akan memberi trauma bagi para mitra yang bertugas. Padahal, kata dia, mitra-mitra tidak mengambil untung yang banyak dari program tersebut.
"Jangan sudah terjadi, baru ini jadi masalah, sudah diviralkan duluan. Sehingga ibu-ibu (mitra) jadi trauma dia nanti. Sudah semangat dia bekerja, enggak ngambil untung besar loh, paling Rp 5.000, atau Rp 4.000 satu (pak) makanan. Jadi luar biasa tuh ibu UMKM bekerja," kata Idris usai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Depok, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Soal Menu Cegah Stunting, Walkot Idris: PMT Cuma Makanan Tambahan, Bukan Makanan Pokok
Idris mengimbau masyarakat agar tidak asal mengunggah konten bernada negatif terkait program PMT untuk mencegah stunting.
Idris meminta masyarakat langsung melapor kepada Dinas Kesehatan Kota Depok atau puskesmas setempat, jika makanan yang diterima dirasa tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.
"Imbauan kepada masyarakat semua, kalau ada masukan didapat dari lapangan, laporkan. Jangan difoto yang jelek-jelek kayak begitu seakan-akan makanannya jelek, makanan basi, lalu dilempar ke media," kata Idris.
Baca juga: DPRD Minta Kadinkes Depok Dicopot Imbas Polemik Menu Stunting, Wali Kota: Sudah Bagus Kok Kerjanya
Idris memastikan, setelah menerima laporan tersebut, Pemkot Depok akan langsung memeriksa makanan yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan gizi tersebut.
"Coba ditulis (laporkan), kejadian kayak gini. Nanti kami teliti dengan ahli gizinya. Kalau bukan pakar gizi, jangan ngomong-ngomong masalah gizi, ini bahaya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.