JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Bungur A Z Rachman mengeklaim, program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak stunting telah meningkatkan pertumbuhan 80 persen anak-anak di wilayahnya.
“Evaluasinya saat penyelenggaraan posyandu itu, anak-anak yang stunting kita kalkulasi kenaikan (pertumbuhannya) sebanyak 80 persen. Keberhasilannya 80 persen dengan status naik, tinggi ataupun berat badannya,” kata Rachman saat diwawancarai Kompas.com di kantornya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Sementara itu, 20 persen lainnya adalah anak-anak stunting yang memiliki permasalahan kesehatan lain.
Baca juga: Lurah Bungur Buka Peluang Masuknya Dana CSR untuk Program Anak Stunting Power of Rp 2.000
Orangtua pun bersyukur atas adanya PMT untuk anak stunting bertajuk “Power of Rp 2.000-stunting” itu.
Sebab, anak-anak mereka makan lebih lahap. Selain itu, ada pertumbuhan dari segi tinggi dan berat badan.
“Anak saya yang empat tahun dari 9 kilogram jadi 11,5 kilogram dalam waktu sebulan lebih,” kata Mariana (40) saat ditemui di Pos RW 01 Kelurahan Bungur.
Sewaktu anaknya diberi paket makan berisi sop telur puyuh dan daging, anaknya makan dengan lahap. Tak perlu waktu lama sampai makanan tambahan itu habis.
Hal serupa juga disampaikan oleh Yunita (25). Dia bersyukur bobot anaknya yang berusia dua tahun mulai naik berat badannya.
Baca juga: Kala Rp 10.000 di Tangan Orang yang Tepat, Bisa untuk Tiga Kali Makan Anak Stunting
“Bulan kemarin 9 kilogram, sekarang sudah hampir 10 kilogram,” ujar dia semringah.
Untuk diketahui, Kelurahan Bungur membuat program pemberian makanan tambahan (PMT) bertajuk “Power of Rp 2.000-stunting” atau PODs.
Rachman mengajak jajarannya mulai dari Karang Taruna, TP PKK, RT/RW, ASN, dan tiga pilar untuk patungan sebesar Rp 2.000 per hari sebagai anggaran membuat PMT.
Program yang akan berjalan selama 60 hari itu telah berlangsung selama 56 hari, terhitung Kamis (23/11/2023).
Adapun, program PODs bertujuan untuk mengatasi 41 kasus stunting di wilayah Kelurahan Bungur.